Mengajakku berintrospeksi, di tengah keriuhan dunia,Â
Setiap detik adalah anugerah, walau terikat batas.
Di sisa waktu ini, aku berikrar,Â
Menjadi lilin bagi sesama, penerang dalam gelap,Â
Entah bagaimana caranya, kuambil langkah ini,Â
Menulis, sekadar bait, meski tak berarti bagimu,Â
Namun setiap kata adalah napas, harapan, sebuah sajak.
Kuhimpun kenangan, kisah yang terpendam,Â
Sebuah perjalanan, yang takkan pernah usai,Â
Dalam setiap goresan, ada jejak jiwa,Â
Semua rasa yang tertinggal, tak akan hilang sia-sia.