Memori yang terukir dalam jiwa,Â
Kini berubah menjadi kabut hitam yang pekat,Â
Menyelimuti harapan, merenggut cahaya.
Aku takut, tolong hentikan,Â
Asap itu, jangan lagi mendekat,Â
Setiap hirupan membakar dada,Â
Sungguh, kutak sanggup menghirupnya,Â
Barang sedetik pun, ku terpuruk dalam duka.
Kerapuhan ini adalah sekeping luka,Â
Menanti harapan di ujung jalan,Â
Tapi gelap ini terus mengepung,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!