Dalam kegelapan hati, ku merenungi,
Trauma kehidupan, menyayat di dada.
Sebuah luka batin, teramat dalam,
Bagaikan badai, menghantam tiada henti.
Mimpi-mimpi tersedu, terkubur dalam tidur,
Luka-luka masa lalu, terus menghantui.
Tiap langkah kakiku, terhuyung lesu,
Dalam lorong hitam, kumeraba ragu.
Namun ku tak kan menyerah, ku tak kan menyerah,
Dalam perang kehidupan, ku tahan laju.
Ketika malam gelap, menjadi terang,
Ku temukan kekuatan dalam kesakitan.
Trauma itu bagai batu, berat di pundakku,
Namun dengan waktu, ku akan membangun diri.
Kesakitan yang mendalam, menjadi pelajaran,
Untuk tumbuh dan bangkit, ku kan bertahan.
Dengan harapan di mata, dan tekad yang kuat,
Mengarungi badai, menghadapi malam.
Trauma tak kan menentukan, siapa diriku,
Aku adalah kuat, dalam kesakitan yang dalam.
Jember, 14 Oktober 2023 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H