Mohon tunggu...
Anik Nurul Hidayah
Anik Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

CGP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Puncak Tema Budaya Daerah "Selamatan"

14 Juli 2022   21:14 Diperbarui: 14 Juli 2022   21:31 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi dengan dewan guru. Dokpri

Peristiwa (Fact)

 Latar Belakang

Berlandaskan filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu “ pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persiapan untuk segala kepentingan manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya ".

 Melalui program puncak tema untuk mengenalkan budaya daerah dan gotong royong  dalam tema budaya daerah “Selamatan” dapat mendorong tumbuhnya profil pelajar pancasila dan kepemimpinan murid yang dapat mendorong lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.

Dalam kegiatan tersebut dapat mempromosikan suara, dimana murid dapat berdiskusi tentang bahan yang akan di gunakan dan bentuknya.  Pilihan, yang akan nampak dalam memilih kelompok, dan kepemilikan yang akan nampak saat membuat tumpeng snack secara bersama-sama serta menampilkannya di hadapan guru, teman dan orang tua.

mendayagunakan aset sekolah yaitu murid, guru, kepala sekolah serta wali murid yang tergabung dalam paguyupan.

Menurut hasil identifikasi, anak-anak menyukai berbagai jenis perayaan dan selamatan di lingkungannya seperti selamatan desa, perayaan ulang tahun. Hal tersebut  identik dengan tumpeng atau kue, sehingga program Program puncak tema untuk mengenalkan budaya daerah dan gotong royong  dalam tema budaya daerah “Selamatan” sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari murid.

Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program melewati beberapa tahapan, di mulai dari tahap persiapan, sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan.  Manajemen yang di gunakan menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif yaitu melalui tahapan BAGJA.

  • Persiapan dan koordinasi: tanggal 20-23 Juni 2022
  • Pelaksanaan berkreasi tanggal: 24 Juni 2022
  • Tempat: di aula TK
  • Pelaksanaan selamatan: tanggal 24 Juni 20022
  • Tempat:  di aula TK

Tahapan BAGJA sebagai berikut

1. B-uat pertanyaan (Define) 

  • Bagaimana kita dapat mengenalkan budaya daerah dan gotong royong sekaligus dapat mengembangkan ketrampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana dengan orang lain?

Langkah-langkah pada tahapan ini yaitu:

  • Diskusi bersama kepala sekolah/rekan kerja bagaimana program puncak tema budaya daerah “selamatan” ini dapat berhasil.  
  • Dialog dengan rekan kerja dengan mengindentifikasi hal yang di sukai oleh anak TK.
  • Melakukan sesi dialog dengan anak didik untuk menguatkan ide di tahap awal .
  • Curah pendapat dengan murid untuk mengetahui budaya gotong royong dan selamatan. Curah pendapat dengan murid untuk mengetahui bagaimana proses dan keuntungan dalam bekerja sama atau gotong royong.  
  • Curah pendapat tentang makanan apa yang di sukai dalam perayaan/ selamatan.

2. A-mbil pelajaran (Discover)

Guru melakukan tanya jawab kepada murid di kelas untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan: Aktifitas apa saja yang di sukai oleh murid  di daerah tempat tinggalnya atau di sekolah yang dapat mengenalkan budaya daerah dan budaya gotong royong?

Apa yang murid sukai ketika berinteraksi dengan teman?

Makanan apa saja yang di sukai oleh murid dalam perayaan/ selamatan? 

Langkah-langkah: 

  • Curah pendapat dengan murid unuk mengetahui budaya gotong royong dan selamatan.
  • Curah pendapat dengan murid untuk mengetahui bagaimana proses dan keuntungan dalam bekerja sama atau gotong royong
  • Curah pendapat tentang makanan apa yang di sukai dalam perayaan/ selamatan

3. G-ali mimpi (Dream)

            

Pada tahapan ini guru menyediakan lingkungan yang mendukung murid dapat berdiskusi dan bekerja sama. Menyediakan ruang dialog untuk guru, kepala sekolah, orang tua perwakilan kelompok atas jawaban-jawaban murid.

4. J-abarkan rencana (Design)

Langkah-langkah pada tahap ini untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan inti yaitu melalui: 

  • Curah pendapat dengan kepala sekolah dan rekan kerja tentang program ini, bagaimana pelibatan wali murid dalam kegiatan murid.
  • Curah pendapat dengan ketua paguyupan wali murid dalam menjabarkan tujuan, rencana pelaksanaan, bagaimana pengelompokan murid dan wali murid yang dapat di libatkan.

5. A-tur eksekusi (Deliver)

  • Membuat pembagian tugas dalam proses kegiatan, guru, rekan guru dan wali murid.
  • Membuka ruang pemilihan untuk menentukan kelompok kerja membuat kreasi hidangan dari makanan/snack yang di sukai anak. ( Pilihan)
  • Curah pendapat dengan murid tentang daftar snakc disetiap kelompok. (Suara)
  • Wali murid pendamping menyediakan snak sesuai pilihan anak-anak

Dokpri
Dokpri
  • Murid bekerjasama menyusun snack sesuai dengan bentuk yang di sepakati secara bersamasama. (Kepemilikan)
    Dokpri
    Dokpri
  • Setiap kelompok menunjukkan hasil karyanya di hadapan guru, orang tua, dan teman. (Kepemilikan)

  • Dokpri
    Dokpri

    Acara puncak program yaitu pada acara tasyakuran kelulusan kelompok B dan kenaikan kelompok A ke  Kelompok B.

  • Dokpri
    Dokpri
  • Setelah acara pentas seni secara sederhana, diakhiri dengan do’a bersama, tiba akhirnya pembagian snack kepada seluruh anak baik dari kelompok A dan B.

Hasil dari aksi nyata ini sangat berdampak bagi murid dan juga bagi hubungan wali murid dengan sekolah. Meningkatkan hubungan kerjasama dan pelibatan wali murid dalam proses belajar anak.  Sedangkan bagi murid yaitu:

  • Anak dapat mengenal budaya daerah yaitu selamatan.
  • Mengembangkan ketrampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana melalui diskusi, gotong royong/kerjasama, saling menghargai pendapat,  hasil karya, dan mau berbagi.
  •  Memupuk dan menumbuhkan profil pelajar pancasila yaitu:
  • Mampu bergotong royong kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.
  • Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia. Melalui kegiatan selamatan atau syukuran dapat meningkatkan keimanan dan ketqwaan serta akhlak mulia.
  • Mandiri, mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.
  • Kreatif. Kepemimpinan murid melalui kegiatan kreatif mendorong anak dapat berpikir dan bertindak kreatif.

Perasaan (Feeling)

Perasaan saya sebagai CGP dalam merencanakan program ini sangat tertantang sekali, karena dalam program ini melibatkan keseluruhan murid dari dua kelas kelompok A dan juga melibatkan semua pihak baik kepala sekolah, guru, murid dan juga wali murid. Saya merasa senang sekali melewati proses tahapan pelaksanaan karena antusias dari murid dan juga wali murid. 

Murid benar-benar dapat menunjukkan suara, pilihan dan kepemilikannya dalam proses awal pembuatan kelompok, proses pembuatan dna juga proses akhir yaitu perayaannya. Saya begitu senang melihat antusias wali  murid  yang dapat menyumbangkan ide-ide kreatif  pelaksanannya dan murid  ikut menyukseskann pembelajaran karena mampu membimbing proses kerjasama dengan anak.

Pembelajaran (Finding)

Pembelajaran yang dapat diperoleh dalam program ini, bahwa kegiatan proyek semacam ini dapat menumbuhkan kepemimpinan murid, dimana dapat menyediakan lingkungan yang dapat mendorong suara, pilihan, dan kepemilikan murid. 

Sesuatu yang kita rasakan berat akan lebih ringan dan mendapatkan banyak solusi jika kita mampu membangun kerjasama yang baik dengan warga sekolah, baik dari kepala sekolah, guru, murid, wali murid, karena semuanya adalah aset sekolah yang sangat berharga jika dapat menjalin kolaborasi dengan baik. 

Kolaborasi dalam pembelajaran sangat efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi murid. Ketika anak senang maka anak akan mudah untuk belajar. Belajar akan lebih bermakna jika berkaitan langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari

Penerapan kedepan (future)

Program semacam ini dapat di terapkan dalam projek penguatan pelajar pancasila dengan tema yang berbeda dan kegiatan/ bahan yang berbeda, karena program ini menggambarkan pembelajaran berbasis proyek. Rencana perbaikan untuk kegiatan selanjutnya yaitu dengan memberikan bahan yang lebih bervariatif dalam memfasilitasi kreatifitas anak. Lebih banyak melibatkan banyak wali murid dalam kegiatan berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun