Ngaben adalah ritual yang sarat dengan simbolisme dan nilai spiritual. Proses persiapan ngaben, seperti pembuatan bade (patung raksasa) dan sarana upakara, melibatkan pengabdian, kecermatan, dan kebersamaan komunitas. Selama ngaben, upacara dilakukan dengan penuh keyakinan dan penghormatan, sambil mengikuti serangkaian tata cara yang ditentukan. Seluruh prosesi ngaben diisi dengan nyanyian, musik, tarian, dan doa-doa yang dirangkai dengan indah.
5. Keharmonisan Alam Semesta
    Ngaben juga mencerminkan pandangan Hindu tentang keharmonisan alam semesta. Dalam ritual ini, unsur-unsur alam seperti api, air, angin, dan tanah digunakan secara simbolis. Pembakaran jasad melibatkan api, abu dikembalikan ke laut atau sungai, air digunakan dalam prosesi pembersihan, dan tanah melambangkan unsur alam yang memberikan kehidupan. Dengan melibatkan unsur-unsur alam ini, ngaben mengingatkan umat Hindu akan keterkaitan mereka dengan alam semesta dan perlunya menjaga keseimbangan dan keharmonisan.
Ngaben juga memiliki arti sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan. Umat Hindu Bali percaya bahwa dengan melaksanakan ngaben dengan penuh kesetiaan dan keikhlasan, mereka menunjukkan kesediaan untuk mengabdi kepada Tuhan dan mengikuti perintah-Nya. Ngaben juga dianggap sebagai salah satu cara untuk membantu roh yang meninggal dalam perjalanan mereka menuju alam spiritual, sehingga mereka dapat mencapai moksha atau pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.
Ngaben juga memiliki arti sebagai perwujudan kehidupan yang sementara di dunia ini. Umat Hindu Bali memahami bahwa kehidupan di dunia fisik hanyalah sementara, dan kematian adalah bagian yang tak terpisahkan dari siklus kehidupan. Melalui ngaben, mereka mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran, kebaikan, dan dedikasi kepada Tuhan.
Aspek budaya juga memiliki peran penting dalam ngaben. Upacara ini melibatkan sejumlah prosesi dan ritual yang khas, termasuk penyelaman mayat dalam air suci, pembakaran jenazah, dan prosesi persembahan. Seluruh prosesi ini melibatkan komunitas dan memperkuat ikatan sosial antara anggota masyarakat. Ngaben juga menjadi ajang untuk mengenang dan memelihara warisan budaya yang telah ada selama berabad-abad.
Selain itu, ngaben juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Persiapan dan pelaksanaan ngaben melibatkan partisipasi aktif dari seluruh anggota komunitas. Hal ini memperkuat solidaritas dan kebersamaan antara keluarga dan tetangga. Selain itu, ngaben juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan dengan kerabat jauh yang mungkin datang dari tempat lain untuk menghadiri upacara tersebut. Ngaben juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar tentang tradisi dan nilai-nilai Hindu yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Dalam masyarakat Bali, ngaben bukan hanya sekadar upacara agama, tetapi juga merupakan peristiwa sosial dan budaya yang penting. Persiapan dan pelaksanaan ngaben sering kali melibatkan kerja sama dan solidaritas antara warga setempat. Upacara ini juga menjadi ajang untuk memperkuat identitas budaya Bali dan melestarikan warisan leluhur.
kesimpulannya, ngaben memiliki arti penting yang mendalam bagi umat Hindu di Bali. Selain sebagai upaya pembebasan jiwa yang meninggal dunia, ngaben juga menjadi wujud penghormatan kepada leluhur dan memperkuat ikatan sosial antara anggota komunitas. Dalam konteks budaya dan sosial, ngaben memainkan peran penting dalam mempertahankan warisan budaya dan memperkuat identitas masyarakat Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H