Syahadat termasuk kalimat tauhid yang agung, tak sekadar ritual formal. Bagi seorang Muslim yang tergelincir meninggalkan sholat Jumat tiga kali berturut-turut tanpa udzur syar'i, syahadat menjadi lebih dari sekadar pengucapan dua kalimat sakral. Ia adalah pintu gerbang untuk kembali ke jalan yang benar, penyegaran keimanan yang terlupakan, dan awal dari sebuah perjalanan panjang menuju perbaikan diri.
Dengan syahadat sebagai awal dan langkah-langkah nyata sebagai lanjutan, kita dapat kembali menjadi Muslim yang taat dan beriman. Syahadat tidak hanya sekedar pengucapan kalimat, tapi merupakan janji untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Marilah kita bangkit dari kelalaian, bersimpuh di hadapan Allah SWT, dan kembali menapaki jalan ketaatan.
- kesimpulannya, mengucapkan syahadat setelah meninggalkan sholat Jumat sebanyak tiga kali merupakan praktik yang memiliki nilai-nilai kebaikan dan pengingat terhadap keimanan. Melalui tindakan ini, umat Islam diingatkan untuk memperkuat iman, membersihkan diri dari dosa, meningkatkan kesadaran ketaatan kepada Allah, dan mungkin juga merawat tradisi keagamaan yang diyakini sebagai bagian dari identitas dan kecintaan terhadap islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H