Saya juga memperoleh pembelajaran tentang restitusi, yaitu proses menciptakan kondisi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka dapat Kembali ke kelompok mereka dengan karakter yang lebih kuat.  Dalam restitusi, murid akan dituntun untuk menyadari kesalahan dan memiliki komitmen untuk memperbaikinya. Adapun langkah-langkah restitusi adalah menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan. Selain itu, saya  menjadi paham tentang 5 posisi kontrol yang mungkin terjadi pada seorang guru ketika menghadapi permasalahan tersebut, yaitu sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pemantau atau manajer.
Â
FUTURE Â (Penerapan)
Materi tentang Budaya Positif dalam modul 1.4 ini sangat membawa pengaruh terhadap pola pikir saya ketika menemukan murid yang melakukan pelanggaran tata tertib. Saya akan menerapkan budaya positif ini di lingkungan sekolah saya. Petama kali akan saya mulai dari lingkup kelas dan pelajaran saya. Â Kemudian saya akan berkolaborasi dengan semua warga sekolah, guru, karyawan dan Kepala Sekolah, agar penerapan budaya sekolah dapat diimplementasikan di lingkup sekolah saya. Â Hal ini tidak akan terjadi dalam waktu singkat, tetapi saya optimis dengan konsistensi semua warga sekolah, kolaborasi yang harmonis, semua akan dapat menjadi kenyataan. Â Sekolah saya, SMK Negeri 2 Klaten dapat menjadi sekolah yang berbudaya positif di setiap aspek kegiatannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H