Mohon tunggu...
Anik Lestariningrum
Anik Lestariningrum Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PG-PAUD FKIP UNP Kediri

Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunjungan Lapangan Fasilitator PSP di SD Plus Rahmat 17 November 2022

17 November 2022   20:11 Diperbarui: 17 November 2022   20:21 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal SD Plus Rahmat di Kota Kediri, satuan pendidikan swasta yang memiliki jumlah pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan yang cukup banyak. Pada setiap rombel memiliki 5 dimulai dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan rata-rata per kelas berisi 30 siswa.  Menjadi salah satu sekolah yang menjadi Program Sekolah Penggerak dan memiliki Guru Penggerak semakin membuat tantangan yang membutuhkan komitmen, kolaborasi dan juga pemikiran kreatifitas pada seluruh jajaran dalam mempertahankan mutu dan meningkatkannya.

Kegiatan Kunjungan Lapangan sebagai salah satu kegiatan yang diagendakan dalam pendampingan PSP 1 Tahun ke-2 juga sebagai upaya yang dilakukan untuk Fasilitator dapat membangun sinergi bersama seluruh warga sekolah karena tidak mustahil dalam melibatkan orang lebih banyak juga dijumpai permasalahan yang sangat beragam dan komplek. Kesepakatan yang dilakukan kunjungan dilakukan pada Kamis, 17 November 2022 dimana Kepala Sekolah menyampaikan kepada seluruh jajaran pendidik agar siap mengajar seperti biasa dan tidak menunjuk mana yang akan dilakukan observasi secara sampling. Melihat antusias pendidik membuat fasilitator akhirnya berkeliling melihat seluruh kelas yang tersebar di 3 lantai dengan tangga yang menjadi jalan masuk dan turun anak tertata dengan baik memudahkan peserta didik mobilitas.  

Banyak hal yang diperoleh saat Kunjungan Lapangan ini dan semakin menguatkan bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka ini membawa nuansa yang membuat pendidik, peserta didik dan seluruh jajaran yang terlibat dalam upaya memberikan pelayanan pendidikan dengan optimal kreatif, ide harus terus digali sehingga merdeka belajar dapat terlaksana secara berkesinambungan dimulai dari perencanaan perangkat pembelajaran, pelaksanaan sampai ke asesmen dengan berbasis analisis data.

Berikut catatan saat refleksi yang dilakukan setelah proses observasi pembelajaran berlangsung:

  • Guru sudah menyiapkan MA dengan berkolaborasi dan saling melengkapi antara komite pembelajaran karena memang banyaknya tenaga guru dan jumlah siswa yang dilayani sehingga diperlukan adanya coordinator yang mengurus
  • Saat melihat proses pembelajaran di kelas sudah tampak metode, media yang digunakan bervariasi dilengkapi dengan sarana pendukung laptop, LCD, sound, meja berkas guru ada di setiap ruang kelas
  • Anak mendapat layanan secara roling dalam pemanfaatan sarana olah raga, mengaji, sholat dhuha mengingat keterbatasan sarana dengan jumlah peserta didik per jenjang kelas masing-masing 5 rombel, hal ini tentu saja untuk memberikan pelayanan yang optimal dengan tenaga guru menyesuaikan dengan banyaknya jumlah siswa
  • Kepala sekolah dibantu wakil kepala sekolah dan koordinator jenjang, koordinator kurikulum saling berbagi praktik baik kepada seluruh tenaga guru saling menguatkan karena memang masih menggunakan 2 kurikulum yaitu kurikulum 2013 untuk kelas 3 dan 6 serta kurikulum merdeka untuk 1,2, 4 dan 5 tetapi projek penguatan profil pelajar Panacasila diterapkan mulai kelas 1 sampai kelas 6
  • Anak berdasarkan pengamatan sudah terbiasa dengan pola sekolah ful day, juga ada layanan bimbingan konseling (BK) dan layanan psikologi untuk anak yang berkebutuhan khusus
  • Berdasarkan pengamatan di kelas variasi pembelajaran sangat tampak diferensiasi mana pelajaran yang diberikan anak harus tugas individu, tugas kelompok berdiskusi, tugas refleksi diri dengan mencocokan jawaban yang benar pada dirinya sendiri juga game-game serta kreatifitas dalam pembelajaran seni terlihat membuat anak dalam kondisi nyaman, aman dan bersemangat mengikuti seluruh proses pembelajaran dari awal sampai akhir

Permasalahan yang sering muncul kemudian disikapi dengan diskusi bersama terkait tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu: 

  • Angket/kuesioner refleksi kepada orang tua dalam menguatkan keterlibatan dalam proses pembelajaran
  • Merencanakan observasi/refleksi teman sejawat secara terencana dan berkelenjutan
  • Pengembalan tema di modul projek menyesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan memungkinkan lebih di eksplorasi dan benar-benar secara keseluruhan Fase berbasis ide peserta didik juga

Berikut dokumentasi pendukung dalam kegiatan Kunjungan Lapangan tersebut:

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  TERIMA KASIH DITUNGGU PROGRAM-PROGRAM YANG LUAR BIASA UNTUK MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PAANCASILA PADA DIRI PESERTA DIDIKNYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun