Saat tidur, kami semuanya tidur melantai, dengan posisi yang rapi, dan kami saling berbagi selimut dengan teman yang ada disamping kami, dan keadaan saat tidur kami saling berpegangan tangan.  Dan saat-saat lelapnya  tidur kami, kami dibangunkan untuk melaksanakan jurit.
    Selama jurit, kami dibagi menjadi 5 kelompok untuk secara bergantian mendatangi poskoh- poskoh yang ada, yaitu kakak angkatan  2015, 2014, 2013, 2012, dan alumni. Setiap poskoh semuanya terasa begitu menakutkan dan sedikit sedikit kami sealu diberi minum scooty, namun setiap poskoh tersebut masing masing ada nilai yang ditanamkan kepada kami mahasiswa baru sekaligus tamu bagi KEMAFAR-UH yang baru merupakan calon anggota KEMAFAR-UH.
    Setelah pagi, diadakan outbond, keadannya sudah lebih santai, kami bermain dan berlomba melawan teaman seangkatan, maupun terkadan melawan kakak-kakak senior.
   Selanjutnya yaitu, pengenalan kakak senior, dimulai dari kakak alumni hingga kakak 2015. Disini kami juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada kakak-kakak apabila ada yang ingin kami tanyakan.
    RESEP ini walaupun singkat namun sangat berkenang, hingga saya tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata.
   RESEP merupakan tempat penerapan nilai-nilai ataupun materi yang kami dapatkan selama pra resep, dan di RESEP pula kami bisa bertemu dengan lebih banyak lagi kakak kakak senior yang lain, serta kami sadar bahwa kegiatan ini bukanlah formalitas, namun benar-benar ada yang ingin dicapai dari kegiatan ini.
    Setelah saya bergabung di KEMAFAR-UH, saya ingin menjadi asistem lab di salah satu lab yang ada, dan saya ingin menjadi bagian dari UKM PRC, karena saya ingin bertemu dengan masyarakat dengan berbagi pengetahuan yang saya miliki dan membantu orang lain dengan sesuai dengan kemampuan saya, yang ingin saya salurkan nantinya di program kerja.
    Setelah 4 tahun kemudian, setelah saya wisuda sebagai mahasiswa farmasi dan selanjutnya lulus sebagai apoteker, amin... Saya ingin kembali ke kampung halaman saya dan mengabdi kepada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu yang telah saya pelajari selama ini dan menjalankan profesi apoteker sebaimana tugas dan peranannya, sehingga masyarakat  bisa mempercayakan masalah obat-obat kepada orang yang benar-benar tepat sehingga, kesalahan penggunaan obat dan lain sebainya bisa terhindari dan pada akhirnya masyarakat sadar akan keberadaan seorang farmasis atau apoteker.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H