Mohon tunggu...
Humaniora

Semakin Berisi Semakin Merunduk

19 Februari 2018   19:38 Diperbarui: 21 Februari 2018   18:45 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak, sebuah kata yang memiliki banyak sisi yang tiada hentinya di jelaskan dan diceritakan meskipun sudah banyak yang membicarakannya sekalipun. menurut sebagian orang mungkin menganggap anak sebagai sosok yang biasa, tidak ada hal luar biasa yang patut di banggakan ataupun di bahas lebih dalam mengenai perkembangan dan sebagainya.

Menurut mereka mungkin ada yang berpendapat bahwa anak hanyalah merepotkan, mengganggu, cengeng. perlu diketahui bahwa orang yang mengatakan atau berpendapat seperti itu merupakan orang yang tidak mampu memahami atau bisa jadi mereka memang tidak mau tahu tentang anak itu sendiri. padahal jika di pahami anak merupakan aset orang tua yang sangat berharga melebihi apapun kalau orang tua memang menjalankan peran mereka dengan baik dan benar.

Saya mengibaratkan anak sebagai tanaman padi, dimana hasil yang baik akan dihasilkan melalui usaha keras yang dilakukan oleh orang yang bertanggungjawab atas tanaman tersebut, yang dalam hal ini adalah orang tua. suatu tanaman yang berkualitas tinggi atau baik tentu tidak luput dari perhatian si penanggung jawab (orang tua) mulai dari memilih bibit mana (dalam hal ini merupakan memilih pasangan) yang unggul, sampai dengan memilih mana pupuk (pola asuh dan pemahaman orang tua) yang baik dan tidak baik untuk tanaman tersebut.

Tidak berhenti sampai disitu, yang tidak kalah penting juga adalah cara perawatan tanaman itu (dalam hal ini bagaimana orang tua mau berusaha dan terjun langsung dalam mendidik anak). tanaman padi jika dilihat dan pernah mendengar bahwa ada peribahasa yang mengatakan bahwa jadilah seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. anak disini sebagai tanaman padi, sedangkan isi itu sendiri meliputi ilmu pengetahuan dan kebutuhan anak lainnya, termasuk di dalamnya aspek moral dan juga agama.

Sedangkan merunduk, diibaratkan sebagai hasil dari apa yang telah diberikan oleh orang tua pada anak, jika selama ini anak diberikan hal yang baik terutama dalam mengajarkan cara bersikap dan juga sopan santun maka sudah dipastikan bahwa ketika mereka sudah berada pada posisi yang di kehendaki anak akan tetap ramah, tidak sombong ataupun merasa bahwa dirinya lebih segalanya daripada yang lainnya. dari sini sudah dapat dilihat, tanaman dengan hasil memuaskan tidak akan di dapat tanpa adanya kerjasama antara petani (kewajiban orang tua untuk memberikan serta memperhatikan tumbuh kembang anak) serta pemenuhan kebutuhan akan tanaman itu sendiri. .semua kembali pada orang tua masing-masing yang sudah jelas dapat mempengaruhi keadaan anak.namun kembali lagi, ini hanya pendapat saya semata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun