Mohon tunggu...
Lyfe

Salah Jurusan? No!

19 Februari 2017   09:50 Diperbarui: 19 Februari 2017   11:03 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika memang kalian adalah orang yang pintar, kalian tidak akan pernah mengatakan SALAH JURUSAN. Karena apa ? pada dasarnya dari awal sebelum memilih masuk universitas yang akan kalian pilih sudah pasti akan ada pilihan jurusan, dan itu semua tergantung pada kemampuan dan passion kalian masing-masing. Ada banyak pilihan yang di tawarkan, namun itu semua tetap bergantung pada keputusanmu, keputusan ada di tanganmu karena nantinya kamulah yang akan menjalaninya, bukan orang lain. Itulah mengapa saya mengatakan tidak ada yang namanya SALAH JURUSAN. Jika ada mahasiswa yang merasa seperti itu maka itu adalah resiko yang harus mereka tanggung atas keputusan yang mereka pilih sendiri.

Mungkin kebanyakan dari para calon mahasiswa baru tidak menganggap penting akan jurusan yang nantinya akan mereka ambil atau jalani ke depannya, tetapi lebih kepada “yang penting ketrima dulu di universitas yang di inginkan, urusan bisa atau tidak bisa pada bidang yang telah dipilih itu urusan belakangan’’ nah, inilah yang salah dari awal, pemikiran kalian sendiri tanpa di barengi dengan kemampuan dan keinginan dari hati yang membuat itu semua tampak seperti sebuah jurang yang menyeramkan. Tapi itu semua tidak akan selamanya menjadi jurang yang kemudian harus di takuti maupun di hindari, karena jika niat kalian dari awal memang benar-benar ingin kuliah, ingin mencari ilmu maka tidak ada yang bisa menghalangi itu semua, terutama jurusan yang bertolak belakang dengan bidang yang kamu jalani selama ini. Tidak sedikit pula orang seperti itu yang mau bangkit dan akhirnya sukses meski bukan pada bidangnya. Seharusnya itu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi orang-orang yang ingin maju.

Ingat, semua jurusan pada dasarnya adalah sama. Itu semua tergantung dari individu itu sendiri, tidak ada yang namanya jurusan tinggi ataupun jurusan yang rendah. Karena setiap jurusan mempunyai tujuan dan manfaat pada bidangnya masing-masing. Setiap jurusan mempunyai tingkat kesulitan masing-masing, maka tidak ada yang berhak mengejek ataupun menganggap rendah jurusan apapun. Kebanyakan orang hanya dapat menilai apa yang tampak dari luar tanpa mau tahu apa yang sebenarnya telah orang lain lakukan untuk itu semua. Bagaimana usahanya, perjuangannya, betapa penting dan bermanfaatnya profesi yang mereka lakukan.

Tetapi itu tidak menjadi masalah yang begitu berarti menurut saya, jujur memang pada awalnya perasaan minder pernah saya rasakan, bukan karena saya salah jurusan tetapi lebih kepada pandangan orang lain terhadap pilihan yang sudah saya ambil. Tapi saya sekarang sadar bahwa untuk menjadi orang yang besar tidak akan semudah membalikkan telapak tangan, namun perlu adanya cemo’ohan semacam itu, agar apa ? agar kita dapat terpacu untuk membuktikan bahwa itu semua tidak semudah dan tidak seperti apa yang mereka lihat sekarang ini, dan apapun jurusannya sudah pasti memiliki manfaat, tidak ada yang sia-sia. Allah menempatkan saya pada posisi tersebut maka Allah telah merencanakan sesuatu yang indah dan baik bagi diri saya, dan saya percaya itu.

Ridho Allah terletak pada ridho orangtua, pernah mendengar kata-kata seperti itu ? itulah yang sekarang ini saya jadikan sebagai kekuatan bagi saya, saat banyaknya cemo’ohan orang-orang yang merendahkan jurusan yang saya pilih, saya hanya bisa diam dan tersenyum tanpa sepatah katapun. Bukan karena saya tidak berani berargumen dengan mereka, sebab saya tahu jika saya memberikan jawaban atau bantahan kepada orang yang dari awal sudah menganggap remeh suatu hal akan membuang-buang waktu saya. Toh, mereka hanya akan menganggap bahwa pandangan merekalah yang paling benar, seolah-olah hanya merekalah yang paling tahu.

Saya mengerti bahwa setiap orang bebas mengomentari setiap gerak oranglain. Namun, saya juga berhak untuk menutup rapat telinga saya dan tidak menganggapnya sebagai sebuah tembok yang akan menghentikan perjalanan saya begitu saja. Biarkan mereka berbicara sesuka hati, Mereka hanya bisa menyimpulkan tanpa mengetahui bagaimana lelahnya berproses. Bagi saya restu orang tualah yang paling utama, karena apa ? itulah modal awal kesuksesan seseorang, sebab jika orang tua sudah meridhoi maka Allah pun juga akan meridhoi nya. Menurut saya tidak ada yang jauh lebih penting dari do’a dan restu orang tua saya, tidak perduli seberapa keras dan banyak orang yang ingin menjatuhkan saya.

Namun saya juga tidak lantas menganggap orang lain salah karena telah menyimpulkan sesuatu tanpa mengetahui keadaan sebenarnya, mereka hanya tidak mengetahui apa yang sebenarnya saya jalani dan bagaimana berada di posisi saya. Biarkan orang lain berargumen apapun tentang saya, selama saya tidak merugikan mereka dan selama saya tidak menyusahkan mereka kenapa saya harus takut, kenapa harus minder. Saya hanya perlu mendengarkan orang tua saya, yang selama ini telah berusaha keras jiwa dan raga, memberikan dorongan, dukungan, dan do’a. Tidak ada yang jauh lebih penting dari orang tua. Semua yang saya jalani dan rasakan sekarang ini, semata-mata karena Allah yang sudah menghendakinya, yang sudah memutuskan mana yang baik dan tidak baik bagi saya, jadi sebisa mungkin jalani semua dengan ikhlas, karena tidak ada sesuatupun yang akan menjadi sia-sia, terutama ilmu.

Yang perlu semua orang ketahui Allah mempunyai cara sendiri untuk membahagiakan hambanya, yang tentu tidak akan sama antara satu dengan yang lain. Yang perlu di lakukan sekarang adalah menjalani dengan sepenuh hati dan percaya bahwa apapun yang kita jalani sekarang merupakan pilihan yang terbaik dari Allah, di balik semua itu pasti memiliki hikmah yang tidak lain adalah agar kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Tidak perlu menghiraukan orang lain atau menurutinya, karena pada dasarnya sifat manusia itu tidak memiliki rasa puas, mereka akan tetap saja seperti itu, jadi Ingatlah bahwa kita tidak di takdirkan untuk di sukai semua orang, yang tidak suka biarkan seperti itu, tidak perlu berupaya meyakinkan mereka, sebab mereka akan tetap yakin pada kebenciannya. Karena dimanapun dan bagaimanapun kita nanti akan selalu menemui orang-orang yang tidak menyukai kita, ingat bahwa hanya pohon yang memiliki banyak buah lah yang akan di lempari batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun