Makassar 5 mei 2024 -- Dari bayang-bayang masa lalu yang suram, seorang mahasiswa menemukan kekuatan dalam dirinya untuk mengubah takdirnya. Kisah perjuangan yang dipenuhi dengan kegagalan dan kesulitan, namun di dalamnya terselip cerita tentang ketabahan, penerimaan, dan pertumbuhan yang menginspirasi.
Seorang mahasiswa bernama Siti Fatimah Rezky, yang pada awalnya menghadapi tantangan besar dalam hal keberhasilan akademis dan pencarian jati diri. Siti Fatimah Rezky mengalami masa sekolah yang sulit, di mana kecerdasannya seringkali terabaikan oleh kebiasaan bolos dan kurangnya motivasi belajar. Namun, dengan dorongan dari dalam dirinya sendiri, dia mulai membangun mimpi dan mencari arah hidupnya.
Perjalanan dimulai ketika dia memasuki tahun ketiga SMA dan berlanjut ke masa kuliahnya di jurusan ilmu pemerintahan. Kisah ini terjadi di lingkungan sekolah dan kampus di Indonesia, di mana Siti Fatimah Rezky menemukan dirinya melalui proses pembelajaran dan pertumbuhan.Â
Siti Fatimah Rezky merasa terdorong untuk mengubah hidupnya dan mencapai impian yang pernah dia miliki, meskipun dia harus melewati berbagai rintangan dan kegagalan. Melalui ketabahan dan tekad yang kuat, Imma mulai menemukan nilai-nilai dirinya, menghadapi kegagalan dengan kepala tegak, dan menemukan cahaya di tengah kegelapan.
Dengan latar belakang sekolah yang sulit, mulai menemukan jati dirinya ketika dia memasuki tahun ketiga SMA. Awalnya, dia tidak pernah memperoleh peringkat yang memuaskan dan seringkali tergoda untuk bolos dan malas belajar. Namun, di tengah kegelapan itu, muncul cahaya kecil dalam bentuk mimpi dan tekad yang menggelora.
Pertama kali dia ikut bimbel adalah pada kelas 3 SMA, ketika pandemi COVID-19 mulai melanda. Meskipun pandemi membawa dampak negatif bagi banyak orang, bagi imma, itu adalah momen pencerahan. Pandemi memberinya kesempatan untuk merenung dan mengenal dirinya lebih dalam, serta menetapkan tujuan hidup yang jelas.
Sekarang, Imma menempuh kuliah di jurusan ilmu pemerintahan. Meskipun awalnya dia bercita-cita masuk sekolah tinggi pemerintahan, berbagai kegagalan dalam upaya masuk sekolah tersebut membuatnya memutuskan untuk tetap berada di jalur yang sejalan dengan minatnya. Meskipun mengalami kebingungan selama empat semester pertama, dia mulai menemukan kedalaman dan makna di balik kuliahnya.
Yang paling membanggakan bagi Imma adalah keberaniannya untuk melepaskan impian yang gagal tercapai. Meskipun prosesnya sulit dan penuh air mata, dia tidak pernah menyesali perjuangannya. Dan pada akhirnya, dia belajar bahwa melepaskan sesuatu yang tidak bisa direalisasikan adalah langkah yang lebih sulit, tetapi sangat penting untuk pertumbuhan pribadinya.
Tantangan terbesarnya adalah dalam proses penerimaan dan pencarian jati diri kembali. Namun, melalui perjalanan ini, Imma belajar untuk menghargai nilai-nilai dirinya dan berhenti mencemaskan hal-hal di luar kendalinya.
Imma memiliki pesan yang sederhana namun kuat: kita harus berani melepaskan sesuatu untuk mendapatkan yang lain. Dan setelah dia berani melepaskan impian, dia menemukan banyak hal yang menunggu di depan sana.