Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyapa Kawan Blitar dengan Bantal UMKM Kualitas Hotel Harvestway

18 Juli 2024   05:05 Diperbarui: 18 Juli 2024   05:16 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah Bu Enik Rusmiati terus membayang di pelupuk mata. Kompasianer Blitar yang menjadi mula cerita saya bisa menjalankan ibadah umroh. Beliau menulis kisah saya mengikuti seleksi tokoh inspiratif sehingga September 2022 lalu saya bisa bertolak ke tanah suci.

 Menumbuhkan haru luar biasa ketika kabar Bu Enik dengan Suaminya bapak Nur akan ibadah haji tahun ini pasti. Maka, dorongan ketemu, berpelukan dengan saudari saya itu tak tertahankan. Ada doa untuk kesehatannya, kesuksesannya dan doa panjang agar saya ditakdirkan ketemuan. Silaturahmi, memeluknya sepulang haji.

Blitar, kota yang untuk sampai ke sana saya harus membelah bukit, jurang dan sungai. Bu Enik memang tujuan, namun bukan beliau saja ternyata yang terbayang, ada Kompasianer Headliner Kuliner Mbak Siti Nazarotin juga serta beberapa kawan Afatar, Alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel '91.

Sekolah masih MPLS kemarin, Rabu 17/7/2024. Sebagai guru di SMP Islam 1 Pujon saya juga terlibat ikut kegiatan. Bisa mendapatkan ijin tidak ikut untuk acara Outbound maka saya geber mobil ke kota Blitar. Janji bertemu Bu Enik di tempat beliau mengajar, MTsN 2 Blitar.

Baru kali ini saya bawa mobil sendiri menuju Blitar, pede saja secara kabar jalan telah bagus. Meski tidak bagus amat kenyataan bisa mudah saya lewati cukup menghibur, berangkat pukul 10.15 an saya sampai tempat sekolah Bu Enik sekitar 11.45. 

Sekolah yang sedang membangun, satpam menyambut ramah, saya mencari tempat parkir teduh. Bertemu pohon rindang. Merebahkan diri sebentar sambil menanti Bu Enik yang berkata akan sholat duhur dulu jamaah bersama siswa.

Tak lama, senyum manisnya terkembang, dia datang menyapa.

"Sama siapa? Hyuuh Jan wonder woman tenan, dewenan?"

"Iyalah, mau sama siapa? Saya kan memang hidup sendirian?" 

"Ndang golek sopir pribadi!"

"Ogah, gak bebas, ribet melayani nanti," jawab saya spontan. Tanpa berpikir yang dimaksud sopir beneran atau sopir kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun