"Ini jelas baginya tidak etis dan sebagai salah satu upaya melemahkan tokoh aktifis perempuan yang sesungguhnya. Gitu itu ya sebenarnya pola-pola untuk melemahkan gerakan perempuan itu salah satunya dengan memunculkan tokoh tanpa rekam jejak," ucap Yuli melalui seluler (17/2).
Fenomena Kondang buat saya adalah pendidikan politik yang tidak asik.  Bermodal foto cantik tiba-tiba menjadi sosok penting.  Ini konstelasi politik lho,  bukan kontes  foto. Kalau tetiba menang  hanya gegara foto betapa ironi.  Lalu dia mewakili aspirasi siapa saat duduk di dewan,  apa yang bisa disuarakan melalui sosoknya jika hanya modal rupa saja.
"Kebohongan publik seperti ini bisa tidak dilaporkan yaaa," tutur salah seorang tokoh pendidikan secara berkelakar ketika tahu foto asli beda dengan yang dia lihat di surat suara.
Unggulnya Kondang bahkan memunculkan ide baru di kalangan sebagian masyarakat.Â
"Mben Anak saya mau tak suruh daftar DPD saja," tutur seorang lelaki yang memiliki anak perempuan berwajah dia yakini lebih cantik dari sosok Kondang.Â
"Betul Pak, Â bagus tuh. Nanti kalau mau foto pakai jasa MUA dan tukang edit foto. biar makin cantik," timpal kawan lain.
Duh, Â duh wakil rakyat. Ngeri kalau hanya bermodal foto. Bagaimana di tempat anda?Â