Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengagumi Cara Novelis Ini Merayakan Penghasilan Jutaan dari Menulisnya

4 Juli 2021   08:09 Diperbarui: 4 Juli 2021   08:13 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diantara dagangan saya.doc.pri

"Hari ini gratis, ada penulis novel yang sedang slametan jajan pasar karena novel karyanya laris, tolong didoakan dia ya, agar selalu dilimpahi rezeki serta mendapat kebaikan dunia akhirat," pinta saya pada orang-orang yang mendapat gratisan ketika bertanya dari mana, dalam rangka apa kok gratis.

"Wah jadi penulis bisa dapat penghasilan besar ya bu," tanya salah satu pelanggan saya, santriwati yang masih usia SMK.

"Ya bisalah, asal profesional, ditekuni benar-benar dan ditakdirkan Allah mendapat penghasilan besar itu," jawab saya spontan sembari membagi kue-kue pada santriwati lain yang terpana mendengar saya mengisahkan perjuangan panjang mbak Novie sebelum berhasil jadi novelis berpenghasilan puluhan juta.

"Kalau begitu, aku mau tekuni hobbi menulisku ah," celetuk salah satu.

Butir mata menggenang, menemukan seseorang yang mau menekuni menulis masih saja mengharu biru perasaan. Seperti bertemu saudara seiman. Indah berpendar memenuhi ruang dada saya.

"Betul, ditekuni, diseriusi. Bismillah, insha Allah menjadi jalan kesuksesan," serius nada saya menimpali kata-katanya.

Bukan hanya berbagi kebahagiaan, yang dilakukan mbak Novie ternyata mampu menumbuhkan inspirasi seseorang untuk mau menekuni dunia kepenulisan. Jalan merayakan keberhasilan yang dilakukannya, menumbuhkan optimisme untuk keberlangsungan perjuangan kata-kata.

Jangan patah semangat menulis, biarkan Tuhan yang menentukan takdir tulisan. Penulis ya menulis saja, percayalah tidak ada yang sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun