Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membincangkan "Ledakan" Penghuni Lapas dengan Adang Daradjatun, Ternyata Penyebabnya Kasus Ini

18 Juni 2021   04:34 Diperbarui: 18 Juni 2021   04:37 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Harus Hadir, ini artikel yang ditulis dan dikirim oleh bapak Adang Daradjatun kepada saya kemarin. 

Saya post di Kompasiana dengan mencantumkan namanya sebagai penulis, menuai banned. Mendapat surat cinta peringatan untuk tidak copy paste tulisan seseorang 100 persen, 30 persen maksimal. 

Padahal maksud saya menghargai karya penulis. Menjadikan saya jembatan mengunggah karya secara orisinil. Dengan mencantumkan namanya bukan link karena belum dimuat di media manapun, hanya dikirim kepada saya berupa file dokumen.


Bertemu Adang Daradjatun di Balai kota Malang 8
Bertemu Adang Daradjatun di Balai kota Malang 8
Bertemu  Pak Adang pertama kali 21 Maret 2021 lalu di kecamatan saya Pujon, dalam kapasitasnya sebagai Ketua PDDI, Perhimpunan Donor Darah Indonesia. Berlanjut Sabtu, 12 Juni 2021 kemarin di Balai kota Malang. Masih dalam frame saya meliput acara PDDI.Sebagai mantan Wakapolri dan anggota DPR Pusat, Pak Adang bukan orang yang jaim. Ajuan wawancara dengannya dari saya yang hanya reporter lokal mendapat tanggapan berbinar. Humble,  bersedia menjawab  permintaan tanggapan saya secara lugas dan jelas.

Hal tersebut tentu menumbuhkan kepercayaan diri untuk mendekat beliau. Ingin banyak belajar, ingin mengulik pengalamannya selama meniti karir sepanjang usia. Terutama saat menjabat sebagai orang nomor 2 Indonesia di Kepolisian.

Mengetahui saya juga penulis, dia berikan apresiasi. Buku saku bidan Yuliana,-- bidan dengan kemampuan mendatangkan sukarelawan pendonor terbanyak se Indonesia--yang saya editori diberi tanda tangannya langsung. Menjadi referensi untuk relawan donor darah lain di Indonesia.

Wawancara by chat, mengajukan koreksi tulisan untuk yang akan saya posting menjadi keharusan bagi saya sebelum mengunggah tulisan terutama yang mencatut namanya,  agar tak ada salah ketika sudah terbaca khalayak.

Begitu pula untuk tema perbincangan saya tentang darurat kasus narkoba di Indonesia. Pak Adang begitu prihatin dengan lonjakan yang bukan kaleng-kaleng ini.  Pemikirannya, langkah-lamgkah yang harusnya ditempuh disampaikan. Meminta saya ikut menggemakan pula,  agar narkoba diperangi secara massive untuk tak terus bertambah,  menimbulkan masalah di negeri Indonesia tercinta ini.

Hal membelalakkan mata yang saya temukan saat bincang adalah pemaparan kasus narkoba di artikelnya.

Tercatat 24.878 orang ditangkap dari 19.229 kasus di Indonesia yang berhasil diungkap Polri sepanjang Januari hingga Juni 2021. Dalam enam bulan saja, jajaran Polri menyita barang bukti berupa ganja 2,14 ton, sabu 6,64 ton, heroin 73,4 gram, kokain 106,84 gram, tembakau gorila 34 ton, dan ekstasi 239.277 butir.

Persoalan yang ditumbulkan bukan hanya mengkhawatirkan mereka yang bebas menghirup udara di masyarakat, akan tetapi juga persoalan baru untuk masyarakat di balik jeruji besi.

Vonis kasus,  mengharuskan pelaku menikmati hotel prodeo. Menjadikan sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia mengalami over kapasitas atau kelebihan muatan.

 Data yang diterima dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) per 6 Mei 2021, lapas di Indonesia mengalami kelebihan muatan hingga 131,077% , narapidana terbanyak yang memenuhi lapas yaitu, berkaitan dengan kasus narkoba. Ada 136.397 narapidana kasus narkoba yang tersebar di seluruh lapas.

Narkoba ini betul-betul telah menjadi masalah krusial. Bukan saja momok bagi keluarga yang didalamnya bisa menjadi carut marut bila salah satu diantaranya ada yang pecandu, atau pengedar, tetapi juga bagi keberlangsungan hidup Lapas, Lembaga Pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan bagi mereka.

Upaya penanganan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara terus menerus. Bersatu padu dalam sebuah gerakan. Instansi terkait baik pemerintah, TNI/Polri, Swasta dan seluruh komponen masyarakat harus  berperan aktif melaksanakan.

Dalam hal ini pak Adang mengajukan langkah untuk melaksanakan strategi yang memadukan pengurangan persediaan (supply reduction) dan pengurangan permintaan (demand reduction).  Sehingga Program Pencegahan, Pemberantasan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dapat berhasil.

"Diperlukan keseriusan dan kebersinambungan tindakan dalam berbagai dimensi. Seperti pemberantasan yang tetap garang dengan perampasan aset sindikat narkoba, kewaspadaan terhadap ancaman narkotika jenis baru, dan sikap tegas penegak hukum dalam menangani penyalah guna narkoba," tuturnya.

Menurut beliau orientasi ini harus difokuskan pada rehabilitasi dan disempurnakan dengan revitalisasi upaya pencegahan dan pemberdayaan gerakan masyarakat melawan penyalahgunaan narkoba.

Betul, dari akar permasalahan itu harus diselesaikan. Masyarakat harus terlibat aktif. Setidaknya,

Pertama,  jaga keluarga kita,  perhatikan betul perilakunya, pergaulannya. Kalau belum mempunyai ketahanan mental untuk tak terpengaruh lingkungan negatif, awasi. Jangan biarkan dekat dengan pecandu apalagi pengedar. Berbahaya, bisa terpengaruh karenanya.

2. Jaga lingkungan masyarakat untuk tidak permissive pada warga atau tamu asing yang datang dan mencurigakan. Tingkatkan kepedulian. Langsung bertindak,  laporkan bila ada satu saja warga atau tamu yang terindikasi penyalah gunaan narkoba.

3. Bila ada warga yang kembali ke lingkungan masyarakat dari lapas bantu dia pulih kembali. Caranya, ajak ikut kegiatan positif warga, terutama berkaitan dengan peningkatan keimanan disamping kegiatan sosial. Sehingga dia merasa kita rangkul,  mendapatkan tempatnya untuk pulih dari ketergantungan.

Lawan narkoba dari lingkungan kita, minta dukungan dari aparat, lembaga pemerintah juga organisasi - organisasi terkait untuk hal ini,  jangan ragu melapor dan minta pengawasan bila menemukan satu saja titik di lingkungan kita berpotensi ada kegiatan berhubungan dengan narkoba.

Saya yakin ini akan mampu mengurangi populasi penghuni lapas. Dari bawah kita kampanyekan gerakan,  ikut aktif terlibat. Jaga diri, keluarga dan masyarakat untuk jauh dari narkoba.

Kalau ini sudah dilakukan,  bukan mustahil penghuni prodeo akan berkurang drastis. Dari kasus peredaran  narkoba nantinya hanya akan diisi oleh pelaku yang coba-coba  mengedarkan saja. Bukan korban dari keluarga atau masyarakat kita.

Anis Hidayatie untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun