Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7,5 Juta Lagi, Udin Butuh Uluran Pinjaman untuk Sampai pada Ijazah S2

21 Maret 2021   15:37 Diperbarui: 21 Maret 2021   15:46 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dihadiri peserta terbatas 25 orang, acara tersebut sukses membuat paramuda yang sebagian besar pelajar akhir SMA dan mahasiswa  tergerak mau menulis.

Saya mereview bukunya, mengupas tuntas isi dari Bab 1 hingga akhir. Yang isinya perjalanan hidup Udin, jatuh bangun mengikuti tiap jenjang pendidikan hingga lulus. Miskin, itu penyebab dia sering tertimpa musibah dan masalah saat ingin lulus sebagai siswa atau mahasiswa.

Pernah tidak berani sekolah selama seminggu karena tunggakan SPP, pernah pula diintimidasi staf rektor karena dianggap tidak punya malu numpang hidup di rumah rektor saat masih kuliah S1 di UB. Lalu terminal 1 semester menjadi karyawan toko retail untuk mengumpulkan biaya kuliah hingga bangkit lagi menyelesaikan S1.

Prestasi Udin tertoreh di Unibraw Malang, mahasiswa bidikmisi yang pernah menang kejuaraan sains dan teknologi. Dia pernah pula mendapat beasiswa untuk sebuah program pendidikan di China sebelum akhirnya memilih UNHAS sebagai tempat belajar S2.

Udin kini sedang mengumpulkan uang. Penjualan novelnya laku diburu orang-orang terdekat yang ingin membantu. Jualan makananya juga laris dipesan orang yang pernah bertemu.


"Masakan Udin enak bun, boleh nih pesen lagi," cetus Fahrizal, wartawan Radar Bromo yang waktu itu ikut saya ke acara workshop menulis dan review buku Udin.

Tinggal 7,5 juta lagi. Udin harus segera mendapatkan uang itu. Agar sedikit pintu yang sudah dibuka padanya untuk mengambil Ijazah S2 bisa dimasuki. Ajuan pinjaman dia tujukan pada siapa saja yang tergerak, dengan komitmen 1 setengah bulan lunas.

Hanya kepercayaan dan surat bukti beasiswa yang dia punya sebagai jaminan. Barang berharga lain tak ada. Satu-satunya yang dimiliki lelaki 8 bersaudara dengan ayah tukang sapu dan ibu yang sedang menderita sakit ini adalah cup sealer. Mesin press untuk menutup minuman dari gelas plastik yang dia gunakan berjualan.

Mesin cup sealer. Press tutup - doc.pri
Mesin cup sealer. Press tutup - doc.pri
Udin adalah salah satu anak bangsa berprestasi yang layak dibantu. Kalau tidak tak mungkin beasiswa jatuh ke tangannya. Pemerintah sudah berbaik hati memberikan biaya bebas untuk si miskin bisa mengenyam pendidikan. Tinggal upaya meraihnya. Bahwa terkadang pencairan terkendala seperti kasus Udin ini adalah pe-er kebijakan selanjutnya agar bisa dicarikan jalan keluar. Baik untuk Udin dan yang senasib juga bagi Kampus yang menyelenggarakan pendidikan program beasiswa. Tetap semangat Udin, lentara bagi si miskin untuk tak putus asa menuntut ilmu, berprestasi lewat jalur pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun