Jalan-jalan pagi mengikuti seorang kawan tutor pelatihan kawakan di Kabupaten Malang menambah lagi pengetahuan saya tentang sesuatu.
Hal yang kalau saya hanya membaca resep saja kemungkinan tidak akan pernah tahu. Harus praktek memang, dipandu ahli jadi tahu melakukan hal - hal di luar teori dengan benar.
Diampiri dengan mobilnya, pukul 10 an pagi itu saya bersemangat menuju desa Ngantru Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Disopiri sendiri oleh Mbak Ifah, perjalanan menuju lokasi yang harus melewati kelokan tajam, dan bekas banjir longsor di wilayah Pujon dan Ngantang memakan waktu sekitar setengah jam.
Tiba di tempat, sambutan ramah menyapa. Pemilik rumah, Mbak Lilis yang pekarangannya dipenuhi jeruk Lemon, langsung menyambut bahagia.
"Acara sudah mulai bu, sekarang materi pertama dari DKP Kabupaten Malang tentang B2SA, Â Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ."
Mengikutinya, saya duduk di antara peserta. Banyak ilmu diberikan peserta dari tutor DKP. Dinas Ketahanan Pangan. Antara lain cara mencuci sayur yang harus dilakukan sebelum diolah juga bagaimana  memperlakukan beragam jenis sayuran dengan benar.
Usai materi diberikan, giliran mbak Ifah yang maju. Gayanya yang santai dan kocak membuat peserta antusias mendengarkan.
"Jadi ibu, menguleni potongan kripik singkong ini harus dengan kasih sayang, meskipun sedang marahan sama suami jangan dilampiaskan pada  kripik mentah ini. Supaya kondisi tetap utuh hingga digoreng." Sontak gerr memenuhi ruangan
Saat itu Mbak Ifah sedang melatihkan cara membuat kripik singkong. Resep diberikan, dicatat peserta, tanya jawab sebentar tentang bahan dan cara membuat, pelatihan yang disponsori Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang itu langsung menuju area praktek.
Dari mulai cara memilih singkong yang baik, mengupas, mencuci, dan memotong menggunakan mesin, membumbui hingga menggoreng diberikan pada peserta.
Semua peserta diberi kesempatan mencoba, satu persatu diminta terlibat, ada efek bermakna dalam pelatihan mbak Ifah.