Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengagumi Lelaki Petani Pecinta Kopi dan Istri

15 Januari 2021   05:49 Diperbarui: 15 Januari 2021   12:09 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali dan Afifah, diantara bibit kopi (dokpri)

Mendapati lelaki yang mau menggendong anak, meninabobokkan, sambil menemui tamu tanpa memanggil-manggil sang istri untuk mengambil alih, baru kali ini saya temui. 

Satu anak lelakinya yang masih balita meraung, menangis, "Maaf ya bu, dia merasakan gatal ini apa jadi agak rewel."

"Sepertinya alergi nggih."

"Iya, mungkin karena makan telur kemarin."

Mendapatinya berkata, takjub memenuhi rongga dada saya. Lelaki ini, tetap memperhatikan anaknya bahkan sambil ngemong ketika menemui tamu. Padahal yang dia hadapi sebelum saya bukan sosok main-main, adik bupati dan rombongan.

Basa basi membuka percakapan saya lontarkan demi mengetahuinya sangat perhatian pada anaknya itu,"Berapa anaknya pak?"

"Delapan,"jawabnya ringan.

Hal yang membuat saya takjub. Angka itu luar biasa untuk ukuran jaman sekarang. "Hari gini ada yang punya anak lebih dari 2 itu langka lo," batin saya.

Tidak bertanya lebih jauh karena khawatir pembicaraan akan melebar ke topik anak. Hanya kesimpulan saya ambil sendiri. Bahwa sosok yang saya hadapi sungguh sangat mencintai istri. Buktinya, saat beberapa anaknya yang lain menghampiri, dengan kelembutan dia mengucap sesuatu. Mengalihkan perhatian anak agar bermain sesuatu di area lain yang agak jauh darinya menemui tamu. 

Sama sekali tak terdengar suara keras atau gesture tak suka atas gangguan anak-anakmya tadi. Sosoknya tetap humble, bisa fokus membicarakan hal urgent yang kami bahas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun