Menyesuaikan konsep agar sesuai dengan situasi. Mulai dari menetapkan tujuan hingga penilaian. Hal yang sulit lakukan, mengingat tidak acuan atau referensi sebagai patokan. Bila biasanya MGMP, musyawarah guru mata pelajaran bisa diandalkan memecahkan permasalahan untuk membuat RPP, kini tidak mungkin. Agenda pertemuan online terhalang untuk dilaksanakan. Satu-satunya petunjuk hanya dari pengawas. Dia yang membimbing guru untuk melakukan langkah tepat menjalankan pembelajaran online termasuk membuat RPP.
Dalam hal ini anjuran menggunakan RPP satu lembar menjadi kegagapan saya lagi. Harus belajar lagi, bagaimana membuat untuk bisa diterapkan dalam pembelajaran.
Kalau hanya 1 lembar dan berisi komponen tujuan, skenario, dan penilaian, itu hanya sekedar penyederhanaan, belum menyiratkan pemecahan masalah yang sesungguhnya.
Akan tetapi itu juga menyenangkan saya, karena telaah atas penggunaan RPP satu lembar itu memerdekakan guru. Hanya saya harus belajar lebih dalam agar substansi kehadiran RPP satu lembar itu mampu memecahkan masalah pembelajaran guru.
Berdasar yang saya pelajari, target pembelajaran dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai konteks riil siswa. Yang penting rujukannya adalah kurikulum khusus KD, Kompetensi Dasarnya. Begitu juga guru dapat secara merdeka menentukan skenario pembelajaran yang menurutnya lebih efektif.
Itu menyenangkan dan menguntungkan bagi saya. Sehingga belajar membuat lalu menerapkan untuk proses pembelajaran menjadi antusiasme tersendiri.
Sebagai guru, sepanjang 2020 2 hal itulah yang menjadi fokus utama belajar saya. Mengajar virtual dengan benar dan membuat RPP 1 lembar untuk diterapkan maksimal.
Kini di awal tahun 2021, semester genap akan saya hadapi. Masih belum ada kebijakan baru yang harus saya sikapi terkait pelaksanaan pelajaran. Offline atau bakal online lagi mengingat catatan korban covid-19 masih saja terus berjatuhan. Ada tenggat 14 hari di awal Januari untuk saya bersiap diri, sementara masih melaksanakan pembelajaran online sampai lewat 14 hari hingga pemerintah menurunkan kebijakannya. Apakah terus onnline atau sudah boleh onffline sebagaimana rencana pada 2021 lalu.
Sebagai pengajar, momentum pergantian tahun saya gunakan evaluasi dan refleksi. Apapun yang terjadi saya siap untuk belajar lagi, misal ada hal-hal baru dianjurkan untuk kami, para pengajar melaksanakan. Bagi saya, awal tahun ini adalah saatnya pengajar kembali belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H