Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Instagrammablenya CLS, Sesudah Pengunjung Pulang

1 Januari 2021   04:39 Diperbarui: 1 Januari 2021   05:48 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penat masih terasa sangat saat sepi mulai menyelusupi pori-pori. Tawa pengunjung, tumpahan kopi, serak remah makanan, ceracau cerita bersahutan merupa hentak  irama yang sepertinya tadi takkan usai.

Dari pojok CLS, Cafe Laut Semare aku masih merasakan detak-detak kegaduhan jelang berakhirnya 2020. Saling lempar tawa, kepal tangan, bergantian tunjuk menjadi penghias ceria malam dengan guyur gerimis pula deras hujan di tempat ini.

doc.pri
doc.pri
 Tak seramai akhir pekan lalu memang, tapi pengunjung seolah mengakarkan pantat pada dudukannya. Terkadang sedikit bergeser ke pinggir pagar pembatas, atau bangkit berdiri foto-foto selfie namun sesudah itu kembali ke tempat semula lalu kembali memesan makanan. Dari sisi jumlah pengunjung berkurang, namun omzet penjualan meningkat.

Mungkin jam malam yang banyak diberlakukan dari beberapa tempat arah menuju CLS ini menjadikan pengunjung enggan datang. Dari kota Pasuruan yang berbatasan langsung denga kecamatan Kraton, tempat CLS berdiri di desa Semare, kudengar kabar ada penjagaan ketat. Siapapun pengunjung yang datang keluar atau masuk akan diperiksa. Diminta kembali atau boleh pergi jika darurat.

Begitupun dari arah Surabaya, kota Bangil memberlakukan pula jam malam sejak pukul 8. Orang-orang dianjurkan tetap di wilayah masing-masing. Tidak melakukan aktifitas berkerumun.

Kiriman Noval di CLS
Kiriman Noval di CLS
Alasan-alasan itu rupanya mempengaruhi kehadiran pengunjung di kafe ini. Terasa lebih sepi dibanding biasanya. Tahun baru paling sunyi dari yang pernah kusaksikan di CLS ini.

doc.pri
doc.pri
 Pukul 9 malam harusnya pengunjung sudah pulang bila sesuai peraturan. Namun masih saja ada yang betah berlama. Aku bergeming pula tetap ditempat bersama anak-anak penjaga kafe. Menatap laptop, menyaksikan mereka mengerjakan pembukuan akhir tahun.

doc.pri
doc.pri
 Eksotis Semare yang pernah kutulis, menjadi peneman di meja. Bahan referensi untuk apa-apa yang perlu diperbaiki atau ditambahkan di CLS ini. Tahun 2021 menggumpalkan harapan untuk kafe dan wisata desa Semare terus bergeliat.

Pak Rohman, Noval, munawir dan anak-anak penjaga kafe menyampaikan keinginan masing-masing.

doc.pri
doc.pri
 "Saya ingin ada jalan khusus ke kafe ini yang tidak bersinggungan dengan nelayan," Cetus Pak Rokhman Penasehat Pokdarwis, Kelompok Desa Wisata sekaligus Ketua Unit Kafe yang dikelola Bumdes ini.

"Iya, saya juga ingin ada penambahan area baru, supaya pengunjung tidak dekat jarak antar mejanya, lebih leluasa berlama di kafe, menikmati suasana," cetus pula Noval.

"Kalau sudah banyak lagi hal-hal baru, saya ingin menulis lagi, buku Semare edisi revisi, temani kami lagi ya bu," Munawir, pemuda admin pemegang akun pemasaran media CLS mengajukan rencanya padaku.

Harapan-harapan yang indah, tidak ada satupun yang harus dikebiri. Semua harusnya bisa diwujudkan. Tinggal membuat perencanaa, menentukan jadwal pelaksanaan, menuliskan target capaian dan beraksi melakukan yang diinginkan. Tentu disertai doa serius pada Tuhan, agar berjalan semua yang di rancangkan.

Kiriman Noval di CLS
Kiriman Noval di CLS
Kusaksikan CLS saat sepi pada pergantian dini hari, makin menawan. Cahaya bohlam memandikan tempat dan seluruh spot dengan sempurna. Instgramale sangat. Dari berbagai penjuru sudut pengambilan gambar, mudah menemukan titik terindah.

doc.pri
doc.pri
Langit kelam tanpa bintang, riang air laut nun di kejauhan, terang cahaya dari bola-bola lampu yang dipasang cantik, menyemaikan perasaan eksotis atas eloknya malam di CLS ini.

doc.pri
doc.pri
Tempat ketika siang sering diburu orang untuk pengambilan gambar. Beberapa sudut yang mampu memikat kamera memang cukup tersedia. Ditambah sajian alam pemandangan gugusan mangrove, laut lepas, lumpur di kaki kafe juga perahu-perahu nelayan.

 

doc.pri
doc.pri
 Layak mendapat predikat instagramable. Eksotis baik ketika terang saat matahari melambaikan tangan maupun ketika akan meraih gelap, menggantikannya dengan bulan atau bintang bila tidak hujan. 

CLS memang menawan, hal yang kurasakan kini. Saat aku merajai pengambilan gambar. Tanpa pesaing satupun, karena mereka, pengunjung yang suka membidik-bidik itu, sudah pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun