Risma, Surabaya. Harusnya ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember --yang orang sering salah sebut sebagai Institut Teknologi Surabaya--bisa masuk di top 3. Kalaupun tidak nomor 1.
Sebagai kampus yang letaknya di Kota PimpinanItu sih yang termaktub di kepala saya begitu membaca rilisan 10 kampus terhijau di Indonesia versi UI GreenMetric 2020. Kompas.com 8/12/2020 kemarin. Pengumumannya dilakukan secara virtual pada hari Senin (7/12/2020) di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Sebab Surabaya merupakan satu-satunya kota penerima Adipura Kencana. Â Penghargaan tertinggi, diberikan kepada kota yang menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan tahun 2019 lalu. Disamping seabreg penghargaan lain atas keberhasilan Tri Rismaharini menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di Kota Surabaya.
Melihat dan berkunjung ke Surabaya saat kepemimpinan Risma memang menyenangkan. Taman bunga, taman kota, pemandangan hijau tersaji di mana-mana. Bahkan untuk sungai yang dahulu merupakan favorit orang membuang sampah, kini terlihat bersih. Suka sekali say berkunjung ke Surabaya, banyak destinasi teduh nan hijau dibangun. Nyaman untuk sekedar duduk-duduk dan rekreasi tipis tipis dengan keluarga.Di semua sudut kota saya lihat begitu hijau. Bangunan-bangunannya juga, selalu ada taman melengkapi. Menambah asri pemandangan kota.
Begitu pula keberadaan ITS, foto dari atas terlihat banyak pohon besar tumbuh terawat di lingkungan kampus. Belum lagi taman taman di setiap area. Sejuk dipandang mata. Bisa-bisa orang tak merasa sedang di Surabaya jika sedang duduk di salah satu sudut taman yang banyak dibuat di tiap-tiap gedung. Layak betul diapresiasi kehijauannya.Makanya saya agak penasaran juga, dari sisi mana ITS bisa kalah. Hijau, asri, bersih dan indah.
Menilik dari beberapa indikator penilaian UI GreenMetric 2020 sebagaimana tertulis di laman ui.ac.id yang  dilandasi atas tiga pilar, yakni Lingkungan hidup, Ekonomi, dan sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15 persen), Energi dan Perubahan Iklim (21 persen), Pengelolaan Sampah (18 persen), Penggunaan Air (10 persen), Transportasi (18 persen), serta Pendidikan dan Riset (18 persen), maka ITS rasanya sudah memenuhi semuanya.
Kalau tidak bisa menembus champion berarti 4 Kampus lain lebih unggul dibanding ITS. Secara saya yakin penilaian  UI GreenMetric tidak main-main.
Pemeringkatan itu merupakan inovasi UI yang telah dikenal luas di dunia internasional sebagai pemeringkatan perguruan tinggi pertama di dunia berbasis komitmen tinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.
UI GreenMetric of World Universities semakin mendunia dan semakin banyak diikuti oleh perguruan tinggi di berbagai negara.
Pada tahun 2020, jumlah peserta mencapai 912 universitas dari 84 negara di dunia, bertambah dari sebelumnya (2019) sebanyak 780 Perguruan Tinggi dari 85 negara. Di Indonesia, terdapat 88 Perguruan Tinggi yang telah berpartisipasi dalam UI GreenMetric.
Data yang mengagumkan. 84 Negara dunia loh. Ada nama Wageningen University & Research, Belanda menjadi Kampus Berkelanjutan Terbaik di dunia berdasarkan pemeringkatan ini , diikuti pada peringkat kedua oleh University of Oxford, Inggris, dan Nottingham University, Inggris pada peringkat ketiga. Selain 81 negara lain. Nama-nama itu tidak asing bagi akademisi perguruan tinggi di seluruh dunia.
Lepas dari itu semua saya tetap bangga kok pada ITS, masuk jajaran 5 terbaik nasional itu tidak mudah. Pesaing memang lebih baik, tak mengapa kalah sekarang dari Perguruan Tinggi yang berada di wilayah pimpinan Anies Baswedan.