Apa yang pertama muncul dalam bayangan ketika akan mengikuti acara "dolan", jalan-jalan?
Pasti keseruan melihat destinasi dengan acara makan-makan di dalamnya. Sebuah kegiatan yang hampir mayoritas semua kalangan menyepakati. Baik yang kaya atau miskin, tua,muda, laki-laki, perempuan juga.
Saya mengalami hal itu Minggu kemarin, dolan ke sebuah tempat rencanannya, menjadi berkembang begitu sampai di lokasi. Tidak hanya satu kegiatan, tapi ada bonus agenda kegiatan lain. Seru dan asik  serta berkesan.
Sebagaimana tujuan mula. Yakni ikut  tebar benih ikan Nila bersama Bolang, Blogger  Malang. Komunitas Kompasianers yang bermukim di Malang. Dengan acara khusus bertajuk Yuk Rekreasi & Investasi di Kampung Ikan Nila Slilir Kota Malang!
Tidak saya perhatikan sebetulnya narasi khusus event komunitas yang menjadi Head Line di Kompasiana 18 November lalu. Perhatian saya tertuju pada tempat dan waktu pelaksanaan. Kampung Nila Silir Sukun kota Malang. Itu kalau saya tempuh dengan kondisi normal tanpa macet kecepatan 60 km/ jam mungkin sekitar 1 jam 15 menit bisa sampai.
Mengingat saya belum tahu lokasi, meskipun disertakan google map pada undangan acara, harusnya saya berangkat lebih awal 1 jam-an dari estimasi sampai tujuan. Kalau acara jam 8.30 setidaknya saya harus sudah berangkat pukul 6.15. Supaya ada bila titik lokasi kesulitan ditemukan. Ada waktu bertanya-tanya untuk keliling mencari lokasi.
Fix saya luang, tidak ada agenda Minggu 22 Novemver 2020 itu. Saya putuskan ikut. Untuk mendapat kehangatan kawan, itu saja tujuan saya datang. Tebar benih ikan, investasi dan sederet hal lain yang ditawarkan di link Bolang  sama sekali tidak menarik.
Jujur, saya hanya ingin silaturahmi dengan Kompasianers senior yang pernah saya temui pada acara tahun lalu, saat tim Kompasiana berkenan tandang ke kota Malang. Kangen dengan Mbak Lilik, Mas Heri juga Mas Yunus, dan tentu ingin sua juga Kompasianer  baru yang belum pernah bertemu atau baru gabung dengan Bolang.
 Bercengkerama dalam sebuah paseduluran mesra. Itu yang tertanam dalam benak, menjadi spirit mendaftar, meminggirkan beberapa kemungkinan rintangan. Pasti menyenangkan bertemu dengan para penulis. Seperti yang selalu saya rasakan dimanapun ketika literasi menjadi pemantik sebuah pertemuan.
Betul, saya dapatkan itu semua. Perjalanan sukses meski harus satu jam muter-muter mencari lokasi. Lelah, waktu menunjuk pukul 8.29 belum juga ketemu lokasi. Mau nangis rasanya. Bantaran pinggir kali dengan tepian jembatan kecil menjadi sasaran dudukan.
Tak terbiasa datang terlambat, saya hubungi Mas Heri, sukurlah dia bersedia menjadi juru selamat. Menjemput saya di SMPN 17 Malang. Titik paling dekat dengan lokasi di google map.
TKP tebar bibit ikan nila tersembunyi diantara rimbun pepohanan. Udara segar, hamparan tetumbuhan juga kolam ikan di bawah rindang pohon coklat memberi efek tersendiri untuk relaksasi mata ini.
Ada bangku dari bambu ditata dekat lokasi kolam. Asik untuk berbincang sambil makan-makan. Kafe alam, itu yang saya rasakan. Mendapat kesan tak terlupakan dengan susunan acara yang disajikan.
Ngobrol ngalor ngidul ditemani Bolu Siliwangi bawaan Mbak Erni dan kopi ditambah sapa kenal kawan blogger kawakan Mba Santi, situasi gayeng tersaji. Mas Agung juga Tuwi sebagai tuan rumah memberi penjelasan gamblang. Pak Malik dan istri menjadi supporter tangguh. Selalu mendukung penuh ide-ide yang dimiliki Bolang.
MOU by paper antara Bolang dengan Pokdakan, Kelompok Budidaya Ikan yang diketuai Agung, warga asli Silir Krajan Sukun dilalukan.
 Sebuah gerakan pertama kata Agung. Sebelumnya tidak ada kerja sama hitam putih seperti ini. Bolang lewat Mas Yunus telah memberi pembelajaran, betapa kertas merupakan hal penting untuk investasi meski produk dan aktifitas telah nyata ada. Ini juga sebentuk kampanye pembelajaran kecerdasan literasi.
Memahami kondisi, mengambil sikap yang benar dari sebuah pemahaman. Investasi dibalut rekreasi dengan perjanjian hitam di atas putih adalah rangkuman cerdas atas sebuah "bacaan" Kampung Nila Silir.
"Bolang ingin berbuat dan memberi manfaat. "Â Tutur Mas Yunus pada acara itu.
Betul, bukan hanya satu target yang bisa dicapai Bolang dari kegiatan itu. Yakni suksesnya acara Rekreasi Investasi, dengan kesanggupan participant, peserta acara untuk ikut investasi namun ada hal positif lain yang didapat, yang membuat saya bersemangat terus mengikuti kegiatan Bolang.
Sepakat menulis buku "Mengenal Kampung Ikan Nila Slilir". Dengan isi seputar Sejarah Slilir, Aktivitas Wirausaha KNS, dan Pengembangan Desa Wisata KNS. Merupakan hal lain yang saya tak ingin lewatkan.
Semua anggota Bolang beserta Pokdakan akan terlibat. Pak Eko Irawan sanggup menulis sejarahnya. Â Mas Himam Miladi siap mendukung bila dibutuhkan pembimbingan menulis. Kalau perlu untuk kepentingan itu akan dibuka " Kelas Menulis Bersama Bolang".
Ini keseriusan yang wajib disupport mewujudkan, maka tak ragu pula saya berikan dukungan penuh. Komalku, Komunitas Menulis Buku Indonesia yang kebetulan saya sedang menjadi ketua akan cover semua proses penerbitan. Dari awal proses penulisan sampai peluncuran. Free.
Berjuang untuk bangsa lewat kata-kata. Buku itu akan menjadi alatnya. Ketika Tuwi dari Pokdakan mengaku tak pandai menulis tapi  siap memberikan penjelasan lisan terkait hal-hal yang dibutuhkan. Maka saya sarankan gunakan voice note, nanti akan tertulis kata-kata apa yang akan diucapkan.
"Tapi bu, nanti tulisannya akan bablas, tidak ada titik koma."
"Tak apa, nanti kita rapikan sama-sama. Inilah perlunya ketrampilan menulis. Kelas menulis akan mengatasi problema itu."
Tak lagi ada alasan, buku akan dibuat. Sebagai pengingat abadi bahwa telah dilakukan sesuatu di Kampung Nila Silir ini. Agar orang mudah mendapatkan referensi, menumbuhkan inspirasi melakukan serupa. Memberi manfaat bagi sesama.
Wasana Kata
Kegiatan Rekreasi Investasi Bolang merupakan hal positif yang ruhnya bisa diterapkan oleh komunitas lain.
Poinnya ada pada kata "Memberi manfaat." Menyepakati Mas Yunus, bila ada niat memberi manfaat maka langkah melakukan akan terasa ringan termasuk mengeluarkan uang.
Saya rela berbuat bukan karena pandai berhitung berapa yang akan saya dapat, tetapi mempertimbangkan berapa besar manfaat yang akan diperoleh bila saya ikut investasi. Khususnya untuk semangat terus berbuat bagi Pokdakan Kampung Nila Silir dan lebih luas bagi perkembangan literasi ke depan.
Demikian pula untuk buku, kalau bisa diterbitkan maka betapa akan sangat memberi manfaat. Bukan hanya pada Bolang sebagai wujud ekspresi literasi namun pada Pokdakan dan mereka-mereka yang ingin berbuat seperti Kampung Nila Silir pula. Lewat bacaan di tangan.
Berpikir untuk manfaat, memberi maslahat pada umat. Ini yang saya rasakan ketika dolan bersama Bolang Minggu lalu, keren sangat. Rekreasi investasi sarat manfaat. Dolan mung ora dolanan, Dolan Bolang dolanan sing mupangate lingkungan.
Ditulis Anis Hidayatie, untuk Kompasiana. Ngroto Sabtu 28/11/2020 05:21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H