Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada

4 November 2020   18:46 Diperbarui: 4 November 2020   18:51 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetiba akan sampai di penghujung seribu, ada buah cinta, masih membutuhkan tunggu. Bangsal ini mengingatkanku pada bilangan tetes  botol di atas kepalamu dahulu.

Dia menidurinya, sama seperti kau dulu. Hanya beda keluh, beda rengkuh, beda lenguh.
 
"Bu, aku mau sembuh."

Katanya padaku kini. Sorot harap nan membesar buatku bergetar.

"Ibu  ada untukmu Le."

Persis yang kuucapkan kala seribu hari lalu padamu.

"Aku selalu ada untukmu Mas."

Kunang-kunang kenang berkelindan. Kau tetap meninggalkan meski kukatakan aku ada.

Aku menemaninya kini, tubuh terbujur, selang menghiasi beberapa badan.

"Biarkan dia hidup untukku Tuhan."

Anis Hidayatie untuk Kompasiana, Amarylis Karsa Husada 4/11/2020?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun