Mohammad Ihsan Wahyudi nama panjangnya, biasa dipanggil Pak Yudi. Sarjana Elektronika, sudah mempunyai pekerjaan tetap sebetulnya, sebagai karyawan sebuah perusahaan retail nasional.
Sebagai staf dia mendapatkan gaji tetap setara UMR. Terbilang lumayan untuk ukuran penghasilan. Cukup bila digunakan menghidupi anak dan istrinya hingga datang gajian bulan berikutnya.
Namun ketika dihadapkan pada pilihan untuk mutasi ke Papua dia bergeming. Memilih resign dari pada harus jauh dari keluarga. Tidak ada penghasilan tetap lagi yang bisa diharapkan menghidupi keluarga.
Kondisi ini mengharuskan Yudi memutar otak menemukan sumber penghasilan lain. Mandiri, itu pilihannya. Tidak lagi ikut orang karena bertepatan dengan masa pandemi Covid-19. Manalah mudah mendapatkan pekerjaan pengganti ketika masa itu. Medio akhir februari 2020 tepatnya.
Membuka warung kopi, itu pilihan awal. Usaha yang pernah dilakukan orang tua Yudi jaman dia masih kuliah dahulu. Bergelut dengan aroma kopi sepanjang hari. Namun agak sepi mengingat pandemi.
Tak tahan, Yudi mulai fokus pada usaha baru yang didapat berkat keterampilannya mengelas besi. Dia membuat rak bunga dari batang besi beteneser. Pinjam modal pribadi dari Kades Ali Makki, yang waktu itu baru terpilih.
Tidak perlu waktu lama mengembalikan, karena usaha Yudi berkembang sangat pesat. Pas momen banyak orang hobi menanam bunga sebagai pengalih kebosanan di rumah saat Corona melanda.
Rak bunga
rak bunga karya Wahyudi. (dok.pri wahyudi)
Usaha membuat rak ini berawal dari permintaan teman yang juga penjual bunga. Sebuah kesempatan berharga menurutnya, mumpung ada yang minta. Ini tidak disia-siakan. Dari ketrampilannya otodidak, dia praktek sendiri. Trial and error. Mencoba, salah, mengulang, memperbaiki hingga jadi sebentuk produk.
Sesudah berhasil, dia mulai kebanjiran order. Karyanya dikirim hingga luar jawa. Bali, Lombok juga Sumatera adalah pulau yang menjadi sasaran pengiriman. Lewat pesanan online. Transaksi via japri WA. Pengiriman menggunakan peti kemas, lewat pelabuhan perak.
Ikut Bazaar
Kini, tak hanya rak yang dia kerjakan. Teralis, pagar besi atau apapun yang berhubungan dengan las besi dia terima. Peluang yang katanya sayang dilewatkan. Karena dia merasa dipercaya, jadi untuk pemesan dia akan jaga kepercayaan. Lewat kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sesuai perjanjian.
Dua hal yang tak boleh dia abaikan. Kualitas dan ketepatan waktu. Disamping tentu saja harga yang kompetitif. Inilah yang membuatnya terus mampu bersaing di pasar las mengelas besi.
Ingin lebih berkembang tentu saja. Kalau usahanya maju akan berdampak baik pula bagi pencari kerja. Tentu akan bisa membantu orang-orang yang sedang nganggur. Tak punya lahan pekerjaan.
Satria Emas Sosialisasi
Ikut acara sosialisasi pendampingan umkm dari Satria Emas (Anis hidayatie, doc.pri)
Untuk itu ketika Satria Emas, yang tak lain singkatan dari Pusat Strategi dan Layanan Ekonomi Masyarakat, brand program Kabupaten Pasuruan memberi peluang pendampingan, Yudi langsung semangat.
Perizinan, sedang dia upayakan agar usahanya mampu menerobos pintu-pintu yang mensyaratkan izin usaha. Manajemen keuangan yang juga akan diberikan pendamping juga rencana akan  dipelajari, dipraktekkan.
Begitu kata Misbakhul Munir dari Disperindag seperti saat sosialisasi pendampingan UMKM di desanya Sidogiri, Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Jatim seperti ditirukan Yudi.
Manajemen keuangan usaha, itu yang sedang ingin dia pelajari. Agar usahanya bisa berkembang lebih maju dan sehat. Agar bisa bertahan, berinovasi memperkuat daya saing, daya jual untuk konsumsi pasar yang lebih luas.
Yudi yang juga sekretaris BUMDES, Badan Usaha Milik Desa itu mengaku sangat tertarik dengan ilmu manajemen usaha. Karena berguna juga menyangkut jabatannya di desa itu. Pun untuk istrinya, Hani  yang juga sekretaris paguyuban UMKM Sidogiri.
"Kalau kursus atau kuliah lagi butuh waktu dan biaya, mumpung ada kepedulian dari pemerintah, saya akan manfaatkan sebaik-baiknya,"Â tutur Yudi berbinar.
Believe it can be done. When you believe something can be done, really believe, your mind will find the ways to do it. Believing a solution paves the way to solution.
David J. Schwartz, dalam buku The Magic of Thinking Big memberi tahu betapa pikiran sangat mempengaruhi tindakan.
Yang penting adalah kepercayaan, keyakinan. Ketika Anda yakin sesuatu bisa dilakukan, maka ide-ide dari pemikiran akan muncul, menemukan cara untuk melakukan. Selalu ada jalan untuk mewujudkan impian.
Beirmimpi setinggi langit, mengupayakan untuk meraih. Dengan niat mulia pasti pemilik langit akan mendengar do'a-do'a. Takdir baik untuk yang tak berputus asa dengan izinNya akan terwujud terlaksana.
Ditulis Anis Hidayatie, Ngroto, 21/10/2020 untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H