Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Demi Dekat Keluarga, Sarjana Asal Sidogiri Ini Tinggalkan Kerja Mapan untuk Rintis Usaha Rak Bunga Besi

21 Oktober 2020   05:37 Diperbarui: 6 April 2021   15:58 4558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Misbakhul Munir beserta Kades Sidogiri, Ali Makki dan Ustadz Nasikhin pesantren Sidogiri (Anis hidayatie, doc.pri)


Mohammad Ihsan Wahyudi nama panjangnya, biasa dipanggil Pak Yudi. Sarjana Elektronika, sudah mempunyai pekerjaan tetap sebetulnya, sebagai karyawan sebuah perusahaan retail nasional.

Sebagai staf dia mendapatkan gaji tetap setara UMR. Terbilang lumayan untuk ukuran penghasilan. Cukup bila digunakan menghidupi anak dan istrinya hingga datang gajian bulan berikutnya.

Namun ketika dihadapkan pada pilihan untuk mutasi ke Papua dia bergeming. Memilih resign dari pada harus jauh dari keluarga. Tidak ada penghasilan tetap lagi yang bisa diharapkan menghidupi keluarga.

Kondisi ini mengharuskan Yudi memutar otak menemukan sumber penghasilan lain. Mandiri, itu pilihannya. Tidak lagi ikut orang karena bertepatan dengan masa pandemi Covid-19. Manalah mudah mendapatkan pekerjaan pengganti ketika masa itu. Medio akhir februari 2020 tepatnya.

Membuka warung kopi, itu pilihan awal. Usaha yang pernah dilakukan orang tua Yudi jaman dia masih kuliah dahulu. Bergelut dengan aroma kopi sepanjang hari. Namun agak sepi mengingat pandemi.

Tak tahan, Yudi mulai fokus pada usaha baru yang didapat berkat keterampilannya mengelas besi. Dia membuat rak bunga dari batang besi beteneser. Pinjam modal pribadi dari Kades Ali Makki, yang waktu itu baru terpilih.

Tidak perlu waktu lama mengembalikan, karena usaha Yudi berkembang sangat pesat. Pas momen banyak orang hobi menanam bunga sebagai pengalih kebosanan di rumah saat Corona melanda.

Rak bunga
rak bunga karya Wahyudi. (dok.pri wahyudi)
rak bunga karya Wahyudi. (dok.pri wahyudi)

Usaha membuat rak ini berawal dari permintaan teman yang juga penjual bunga. Sebuah kesempatan berharga menurutnya, mumpung ada yang minta. Ini tidak disia-siakan. Dari ketrampilannya otodidak, dia praktek sendiri. Trial and error. Mencoba, salah, mengulang, memperbaiki hingga jadi sebentuk produk.

Sesudah berhasil, dia mulai kebanjiran order. Karyanya dikirim hingga luar jawa. Bali, Lombok juga Sumatera adalah pulau yang menjadi sasaran pengiriman. Lewat pesanan online. Transaksi via japri WA. Pengiriman menggunakan peti kemas, lewat pelabuhan perak.

Ikut Bazaar

Salah satu karya ikut Bazaar 15/20/2020 di Balai desa Sidogiri (Anis Hidayatie, dok.pri)
Salah satu karya ikut Bazaar 15/20/2020 di Balai desa Sidogiri (Anis Hidayatie, dok.pri)
Untuk memenuhi pesanan yang makin banyak dia mempekerjakan 2 karyawan, sebuah upaya keren membuka lapangan pekerjaan. Karyawannya itu dibayar Rp.20.000 untuk sebuah Rak. Bila mau orang tersebut bisa menyelesaikan 10 rak sehari. Satu rak rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 jam penyelesaian. 10 Jam akan mendapat upah Rp. 200.000. Jumlah yang sangat waw untuk pekerja kasar.

Kini, tak hanya rak yang dia kerjakan. Teralis, pagar besi atau apapun yang berhubungan dengan las besi dia terima. Peluang yang katanya sayang dilewatkan. Karena dia merasa dipercaya, jadi untuk pemesan dia akan jaga kepercayaan. Lewat kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sesuai perjanjian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun