Menulis profil usaha pelaku UMKM dari ketika memulai, hingga berproses menjadi sebuah usaha kemudian ada produk yang dihasilkan. Lalu bisa menjadi sumber penghasilan, itu yang saya lakukan. Menulis dan menulis. Apa saja yang saya lihat dan lakukan, bersama pelaku UMKM di sebuah tempat.
Termasuk saat ini, kegiatan UMKM banyak saya temukan ketika berkunjung ke sebuah desa. Belum tersentuh pembinaan, karena rata-rata yang saya temui baru saja memulai. Saat Covid-19 melanda negeri ini.
Orang-orang yang sedang berusaha bangkit ketika terpuruk lockdown itulah yang menjadi obyek tulisan saya. Mereka berusaha berbuat untuk menghidupi keluarga lewat kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.
"Dapur saya harus ngepul bu, apapun akan saya lakukan asal halal."
Itu rerata alasan mereka mau menerjuni dunia usaha. Siapa yang tak terharu mendengar alasan itu? Inilah sebenar-benar jihad itu. Untuk keluarga, untuk orang-orang tercinta yang harus hidup ditengah ekonomi carut marut ini.
 Mereka tak putus asa, mencoba dan berusaha. Menemukan sebuah komoditas yang dianggap jodoh  sebagai sumber penghidupan ekonomi. Sungguh mulia.
Mereka inilah yang kata Musdalifah, perempuan cantik Koordinator Satria Emas Kabupaten Pasuruan akan dilayani. Pelaku UMKM itu akan dimanjakan oleh Satria Emas. Didampingi orang per orang, oleh para pendamping yang sudah disediakan Pemkab di tiap kecamatan.
Satu orang peserta bertanya, Bu Luluk namanya pengrajin sulam tangan asal dusun Wengkal Desa Sidogiri." Untuk mengajukan izin usaha apa mbayar?"
Betul-betul low profil. Tak menunjukkan kesenjangan birokrat. Membuat yang hadir merasakan kehangatan sangat. Sehingga berbagai keluhan muncul, mengalir bisa diinventarisir untuk kemudian dibantu penyelesaiannya.