Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

6 Rahasia Viral Dam Licin yang Mudah Diterapkan di Daerah Lain

31 Agustus 2020   14:18 Diperbarui: 24 September 2020   13:31 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Daerah anda punya sungai? Atau sajian alam lain yang asik dijadikan obyek foto-foto? Jadikan destinasi wisata.Viralnya Dam Licin di dusun Jethis Desa Dhompo Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Jatim bisa menjadi referensi pengembangan wisata berbasis media sosial.

Screen shoots. Doc.pri
Screen shoots. Doc.pri
 Berawal dari sebuah unggahan di Face book yang di up Vian Koncong dan dikirim ke saya oleh seorang sahabat, Ketua BPD Tambak Rejo, Nurfaidah Kraton saya datang. Bertepatan dengan akan mengadakan Rakor 1 Komalku Wilayah Pasuruan di Kafe Laut Semare. Salah satu icon wisata yang saya pernah menulis buku tentangnya. Juga di Kraton, Pasuruan.

Doc.pri
Doc.pri
 Disambut oleh Kepala Desa Moh.Salim dan Sekdes Hasibuddin, jumat pagi itu saya diantar ke lokasi dam. Persis di FB, hanya saja mencapainya agak kesulitan. Karena banyak belukar juga ranting bambu menjuntai berserakan.

Sungai yang biasa saya temukan di daerah lain di Indonesia. Penuh sampah, tidak sedap dipandang mata. 

Sehingga komentar saya ketika pertama datang ke tempat itu adalah, "Waduh pak, kalau sampah banyak begini pengunjung ya bakal lari. Kita harus cari spot foto yang tidak terlihat sampahnya."

Pencarian lokasi menemukan sebuah tempat yang menurut saya sungguh eksotis. Berjuang menuruni lokasi untuk mendapatkan latar tebing dan kucuran air. Untunglah Pak Kades dan Cariknya bersedia turun ke bagian bawah aliran air.


Take gambar hanya saya lakukan dengan gawai. Satu kali take saja tapi eksotisme tebing dan curah air yang memikat cukup bagi saya percaya diri mengunggah di kanal youtube.

Membawa banner bertuliskan Komalku Raya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya Kades Moh. Salim dan Carik Hasibuddin mengendorse desanya. Kesediaan melakukan kerja bakti pembersihan sampah sungguh surprise. Hingga narasi saya berani berbunyi," Kita lihat perubahannya dalam 3 hari ke depan."

Betul saja. Sesudah video diunggah, dalam hitungan tak kurang 24 jam tanggapan positif berdatangan. Ini membutuhkan konsekwensi persiapan lokasi agar pengunjung tak menyesal datang.

 Kades beserta warga juga karang taruna bahu membahu kerja bakti. Sampah memang problema utama. Lelaki dan perempuan kerja bakti. Sampai nampak perubahan mencengangkan. Sungai yang bersih, pemandangan jadi lebih menawan.

Doc.pri
Doc.pri
Supaya lebih fokus dalam pengembangan wisata, saya yang juga mempunyai usaha jasa konsultasi wisata ini menggandeng kawan satu tim, lisensi HPI, Himpunan Pariwisata Indonesia, Ojin untuk melakukan riset di daerah Dam juga sungainya.

Agar bisa menentukan kegiatan tepat sebagai unggulan destinasi. Meneliti arus air, menyelam di kedalaman sungai, memetakan lingkungan di sekitar sungai. 

Hingga pada sebuah kesimpulan bahwa lokasi ini bagus untuk dijadikan pula sebagai tempat kegiatan body rafting. Pun tubing dan bersampan santai. Mengingat debit air yang tenang kalau tidak hujan deras.

Bersampan dengan tiket Rp. 2000 per orang/Doc.pri
Bersampan dengan tiket Rp. 2000 per orang/Doc.pri
Satu-satunya kesulitan pengembangan hanya bila sewaktu-waktu banjir. Mengingat sungai ini memang langganan banjir. Meskipun kata sekdes Hasibuddin biasanya hanya berlangsung 2 jam. Tapi debitnya mampu menggulung segala rupa yang diterjang.

Keadaan itu membuat tidak mungkin membangun tempat rehat di bibir sungai, atau spot foto selfie seperti yang berlaku di daerah wisata lain. Maka hal lain harus dilakukan. Tidak terkendala banjir. Sebagai kegiatan unggulan selain foto-foto saja.

Body rafting, main air dengan ban, lalu bersampan. Hal paling mudah dan murah yang bisa dilakukan. Itulah hasil risetnya. Yang bisa diterapkan di dam air itu. Yang orang menamainya sebagai Dam Licin.

Dam Licin viral. Berkat unggahan banyak orang di media sosial. Pengunjung yang datang selalu berfoto atau melakukan syuting video. Lalu mengunggahnya di akun masing-masing. Mulai youtube, Instagram, atau facebook. Jurnalis juga mulai berdatangan pun media elektronik layar kaca.

Gowes dengan keluarga Lukman/Doc.pri
Gowes dengan keluarga Lukman/Doc.pri
Tak kurang dari 7 hari saya mencatat, dam licin sudah menyedot perhatian orang untuk datang. Terutama para penggowes. Lokasi dan akses yang terus diperbaiki memudahkan orang untuk datang. Inilah salah satu rahasia Dam Licin banyak didatangi penggowes.

Pada satu kesimpulan saya mendapati, viralnya Dam Licin bisa pula diterapkan di daerah lain dengan kondisi mirip yang dimiliki Dam Licin ini. Asal bersedia melakukan 6 hal berikut, yang sebetulnya bukan rahasia tetapi menjadi kunci rahasia keberhasilan Dam Licin viral.

Pertama, Niat yang kuat. Ini mutlak diperlukan. Mempunyai keinginan kuat menjadi modal Dam licin bisa menjadi destinasi. Kades Dhompo Salim telah mengakadkan hal ini di awal pertemuan. 

Kades bersama istri/Doc.pri
Kades bersama istri/Doc.pri
"Saya ingin di Dhompo ini ada tempat wisata. Dam Licin saya pikir cocok untuk itu."

Semangat yang ditularkan dari sebuah akad membuat pekerjaan berat terasa ringan. Ini sudah dia buktikan. Fokus pengembangan membuat langkahnya mendukung kegiatan wisata di sana.

Kedua, Ikrarkan, kalau perlu pamerkan pada banyak orang. Ini akan menjadi pemicu semangat tersendiri. 

Uji coba body rafting oleh kades dan periset/Doc.pri
Uji coba body rafting oleh kades dan periset/Doc.pri

Keberanian saya mengunggah dan memamerkan Dam Licin di kanal youtube dalam kondisi yang belum layak tak lepas dari semangat orang nomor 1 di desa Dhompo yang bertekad mewujudkan perkataanya. Menjadikan Dam Licin sebagai destinasi wisata layak kunjung.

Ketiga, lakukan upaya pembuktian. Up load destinasi boleh dilakukan kapan saja. Tetapi persiapkan lokasi agar ketika orang datang tidak kecewa. Pemerintah Dhompo bersama warga dan karang taruna telah melakukan hal ini.

 Tak kenal lelah mereka kerja bakti, membersihkan sampah, merapikan pepohonan, membuat tempat rehat dan menyediakan lahan parkir juga membuka dan memperbaiki akses jalan. 

Agar lokasinya  mudah dijangkau dan layak dikunjungi. Bukan hanya gahar di foto. Tapi juga nyaman sebagai tempat rekreasi.

Keempat, Panggil konsultan wisata. Ini untuk melakukan uji kelayakan. Dengan riset dan analisa yang tepat. Sebuah destinasi akan optimal ditangani orang-orang yang ahli. Mereka berpengalaman di bidangnya.

 Right man in the right place. Efektif waktu dan efisien biaya akan diperoleh dengan melibatkan mereka. Untuk legalitas, kenyamanan dan keamanan sebuah daerah wisata.

Dalam hal ini Dam Licin bisa menentukan  produk kegiatan wisata unggulan Body Rafting sesudah riset kelayakan. Disamping hal-hal pendukung yang memang sudah dimiliki Dam Licin. Tinggal poles sedikit maka jadilah tempat wisata menawan.

Camat Kraton memegang ginger beer umkm/Doc.pri
Camat Kraton memegang ginger beer umkm/Doc.pri
Tidak berhenti di kegiatan wisata, konsultan ini juga memperhatikan keberadaan UMKM, sebagai salah satu pendukung geliat destinasi wisata Menemukan brand khas, sebagai ciri khas kuliner oleh-oleh di Dam Licin.

Mengetahui ada bu Amelia adalah pembuat jahe instant, satu resep unggulan untuk eksperimen produk diberikan. Membuat Ginger Beer atau fermentasi jahe. Semacam minuman sari tape. Rasanya yang segar tapi menghangatkan direkomendasikan Camat Kraton, Ridwan Haris menjadi minuman unggulan khas Dhompo.

First lady Kecamatan Kratin, dengan buku tentang Dhompo karya Hasibuddin dan Wakiah, warga desa Dhompo/Doc.pri
First lady Kecamatan Kratin, dengan buku tentang Dhompo karya Hasibuddin dan Wakiah, warga desa Dhompo/Doc.pri
Buku tentang Desa Dhompo menjadi sebuah produk dokumentasi literasi yang diberikan kepada desa  sebagai jejak tentang desa beserta geliat wisatanya

Hasibuddin dan Wakiah sang penulis buku/Doc.pri
Hasibuddin dan Wakiah sang penulis buku/Doc.pri
Kelima, Dukungan seluruh kalangan. Masyarakat sekitar daerah wisata hingga penguasa wilayah setempat yang terus menerus memberikan supportnya. Untuk Dam Licin hal ini sungguh terlihat.

Bu Bupati Pasuruan Lulis dan Bu Camat Kraton, Putri Seru foto di antara aliran air/dokpri
Bu Bupati Pasuruan Lulis dan Bu Camat Kraton, Putri Seru foto di antara aliran air/dokpri
Kades Moh. Salim yang tak lelah bekerja bakti di Dam licin, Kunjungan camat Ridwan Haris, hingga terkini Kunjungan First Lady Kabupaten Pasuruan Lulis,  atau komunitas gowes pejabat merupakan bentuk support yang sangat berpengaruh terhadap  eksistensi Dam Licin.

Keenam, Ramah media. Siapapun yang datang disambut hangat dan ramah. Warga setempat tak segan menjadi pemandu bagi mereka yang datang. Memberi informasi, bersedia diwawancarai bila ada media datang.

Ambil gambar untuk para bu Kades Kraton/dokpri
Ambil gambar untuk para bu Kades Kraton/dokpri
Bahkan warga rela membantu pengunjung mengambilkan gambar atau memfotokan sesuai permintaan. Kemudian rela share link berita tentang Dam Licin. 

Dari media sosial ternama. WhatsApp, Facebook, Instagram, atau youtube. 4 Medsos yang sangat akrab dengan masyarakat.

Dalam hal ini media sosial memang memegang peranan untuk viralnya Dam Licin. Foto-foto situasi di Dam Licin bertebaran memenuhi ruang media sosial. Video perjalanan wara wiri di kanal -kanal youtuber pun ruang lain media sosial.

Ini adalah promosi pasar yang sangat ampuh. Harus diakui, Dam licin besar dan viral karena media sosial. Namun tidak akan datang pengunjung bila yang viral adalah hal - hal buruk, misal bila  sampah di mana-mana.

 6 kunci rahasia yang sudah dilakukan Dam Licin tersebut di atas adalah penunjang utama untuk terus viral. Mengokohkan keberlangsungan Dam Licin menjadi destinasi wisata. 

Bukan hanya "sak gradakan", sebentar saja. Namun selamanya. Memberi manfaat optimal kepada warga desa tempat Dam Licin  berada. Menjadi referensi bagi daerah-daerah lain di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun