Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengagumi Muthiah Alhasany, Potret Kesalihan Perempuan dalam Ritual dan Perjalanan

30 April 2020   05:25 Diperbarui: 30 April 2020   16:42 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Alah bisa karena biasa. Sesibuk apapun aku bisa khatam setiap tahun.Bahkan juga ketika traveling keluar negeri, masih sempat baca Kalam Allah." Tutur mbak Muthi tentang kebisaanya itu.

Masya Allah, kalimatnya membuat saya bercermin. Ada apa dengan diri ini? Jauh punya kesempatan waktu luang dibanding dia yang sedang dalam fokus mengerjakan sesuatu, tapi saya tak bisa istiqomah, rutin melantunkan kalamNya. 

Dok Muthiah Al Hasany
Dok Muthiah Al Hasany
Mbak Muthi bisa lakukan dalam perjalanan, bukan hal mudah membagi konsentrasi. Tentu sibuk memikirkan perjalanan dan acara lebih utama daripada lainnya, membaca Qur an mana sempat mampir di pikiran sedang shalat saja pilih qashar."Kalau Allah sudah selalu ada di hati dan pikiran, pasti akan berusaha membacanya."

 Itu kalimat Mbak Muthi yang mampu memorak morandakan persendian malu ini. 

Malu kepada diri sendiri, malu kepada Tuhan. Begitu banyak yang saya minta padaNya, untuk kesehatan, anak-anak, kemudahan mencari rizki dan seterusnya dan sebagainya namun waktu mencerna kalamnya seolah tak ada. Padahal banyak kebaikan yang sudah dilimpahkan Tuhan pada saya. Mestinya saya bisa melakukan itu. Atas nama cinta dan ketaatan pada yang memberi ruh atas jadad ini.

Allah selalu di hati dan pikiran, baiklah. Ini Ramadan, bulan baik meraih segala keberkahan. Saatnya melatih hati dan pikiran juga membiasakan melakukan segala perbuatan atas nama cinta pada Tuhan. Bismillah, inspirasi mbak Muthi telah memotivasi diri untuk meningkatkan kualitas pendekatan pada Allah ta'ala lebih baik lagi.

Salam hormat saya untuk perempuan shalih yang layak menjadi teladan dalam ketaatan. Salam pula untuk seluruh yang membaca, yang tergerak hatinya melakukan hal serupa. Bagi saya inilah gunanya tulisan. Mampu menggerakkan. Untuk berbuat kebaikan, memberi manfaat positif bagi pembacanya. Bukankah demikian?

Ngroto 30/4/2019

Ditulis Anis Hidayatie, untuk 10 Tahun Muthiah Al Hasany

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun