Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Tengah Corona, KNP Jatim Menyiapkan Diri Menjadi Provinsi Literasi

22 April 2020   08:13 Diperbarui: 22 April 2020   17:46 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Terlibat jauh dalam kegiatan literasi sungguh hal yang mampu menghangatkan pori-pori. Apalagi saat lockdown begini, kebiasaan jalan-jalan literasi harus ditahan. Menumbuhkan kerinduan pada binar mata yang selalu suka dengan membaca. Bahagia bila bertemu buku, juga bersemangat kala mendapat ilmu, sharing, berdiskusi tentang penulisan.

Lalu menjadikannya sebuah karya. Konsumsi online maupun cetak. Menjadikan buku untuk dokumentasi pribadi atau dijual. Itu biasa saya dapatkan dalam perjalanan. Ke kampung-kampung yang ada atau sedang dalam usaha merintis taman baca, ke sekolah-sekolah yang punya kegiatan literasi atau ke komunitas untuk sekedar berdiskusi. Tentang hal terkini yang mereka lakukan, lalu menjadikannya bahan tulisan. Sungguh menggairahkan.

Itu pula yang membuat saya bersemangat terlibat dalam sebuah proyek mimpi dalam literasi. Memecahkan rekor MURI, bersama penulis dari beberapa daerah di Jawa Timur. Menerbitkan 2000 judul buku November nanti.

Mengajak penulis berpartisipasi saat situasi seperti ini sebetulnya bukan hal mudah. Bagaimana mereka mau bergabung kalau tak ada kepercayaan?

Tak kenal maka tak sayang, mestinya saya sowan dulu pada mereka, meminta kesediaan. Itu yang biasa saya lakukan ketika akan memulai sebuah project. Datang, tatap muka, membahas ide, merencanakan, baru eksekusi.

Namun kali ini hal tersebut tak bisa saya lakukan. Covid-19 menghalangi, sehingga media sosial akhirnya menjadi satu satunya andalan menyosialisasikan kegiatan. Melalui grup-grup literasi yang saya ikut di dalamnya. Gayung bersambut, rupanya kawan-kawan penulis Jawa Timur terketuk, antusias mengikuti acara.

Pengukuhan bersama gubernur jatim yang waktu itu masih dijabat Pak De Karwo
Pengukuhan bersama gubernur jatim yang waktu itu masih dijabat Pak De Karwo
Lewat KNP, Komisi Nasional Pendidikan. Sebuah lembaga yang di Jawa Timur dilantik dan dikukuhkan oleh Bapak Gubernur Jawa Timur pada 13 Juli 2017. 

Bekerja dengan sebuah amanah dari Bapak Menteri Koord Pembangunan Manusia & Kebudayaan (PMK) untuk menjadikan Propinsi Jatim sebagai Pilot Project Literasi Nasional.

Tentang KNP ini Pak Kunjung, ketua wilayah jatim, menjelaskan bahwa keberadaanya merupakan  Lembaga Pendidikan yang menjadi mitra  dari Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag Agama untuk mewujudkan ide - ide terkait pengembangan literasi juga hal-hal lain yang berhubungan dengan pendidikan. Antara lain mengadakan workshop, lomba literasi atau menerbitkan buku bagi guru-guru secara free, alias gratis. Sesuatu yang membuat saya tertarik karenanya.

Di MAN Bojonegoro
Di MAN Bojonegoro
Pertemuan dengannya ketika saya diundang MAN Bojonegoro untuk menjadi narasumber kepenulisan mengawali langkah ini. Dikenalkan Kepala Sekolah, Pak Saifuddin. Pak Kunjung membeberkan agenda gerak menggiatkan literasi di Jawa Timur.

Berawal dari Magetan yang dalam waktu singkat mampu menerbitkan 600 judul buku. Disupport Pak Hersan pemilik sebuah penerbitan di Jakarta yang sudah berpengalaman selama 25 tahun. Yang ingin berbuat sesuatu di akhir usia, lewat literasi. Jadilah perjalanan bolak balik Jakarta-Magetan seperti dekat saja. Untuk memberi semangat dan mendampingi penulis menghasilkan karya.

Hingga langkahnya terdengar birokrat. Disiapkan lahan khusus untuk dibuat tempat kegiatan literasi. Segala hal disediakan di sana. Mulai tempat menulis hingga cluster pertemuan. Tempat literasi Fiesta maunya. Untuk hal ini, Bupati Magetan concern mewujudkan.

Upaya pak Hersan sampai pula ke pendengaran menteri Menteri Koordinator PMK. Hingga akhirnya melalui KNP Jawa Timur dia ditunjuk untuk bersama menggerakkan Gerakan Literasi. Hal yang diperlukan mengingat di Jawa Timur belum ada koordinator penggerak dari salah satu Lembaga Pendidikan baik di Dinas Pendidikan Jatim maupun di Kantor Kementrian Agama Jatim. Bapak Menteri Koordinator PMK memberikan kepercayaan kepada pak Hersan bersama Komnas Pendidikan Jatim dalam mendukung gerakan literasi di jawa timur.

Tentang hal tersebut Pak Kunjung mengatakan," Ada kesamaan dengan program kita. Selain giat literasi juga untuk mengadakan lomba Sekolah atau Madrasah bermartabat Pancasila dan bersih Narkoba. Dalam hal ini,  KNP sudah dapat dukungan dari,  Kementrian Koord Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kemendagri, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, serta Kaukus Pancasila DPR RI."

Menjadi Pilot Project propinsi literasi, itu ujung dari perencanaan kegiatan awal. Sedang berupaya untuk itu. Jawa Timur dijadikan Pilot Project karena dinilai  Muhadjir Efendi, Menteri Koordinator Kementrian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan  di Jawa Timur gerakan Literasi sangat masif. Baik di Dinas Pendidikan Propinsi Jatim maupun di Kantor Kementrian Agama Propinsi Jatim. Begitu dituturkan pak Kunjung pada saya tentang gerakan KNP.

Itulah sebabnya saya antusias mengikuti ajakan beliau untuk ikut bergabung bersama. Menggiatkan literasi di Jawa Timur. Sebagai orang yang aktif di Komalku Raya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan sekitarnya, saya mengenal banyak penulis. Maka ketika mimpi mencetak rekor Muri digaungkan, saya mulai menghubungi para penulis itu. Dari Malang, Pasuruan, Blitar. Daerah yang saya kenal dan intens berkegiatan. Sehingga ketika saya diminta mengkoordinatori 3 wilayah itu saya siap sedia.

Luar biasa, tidak perlu menunggu lebih dari 2 hari sambutan teman berdatangan. Buku terkini yang telah mereka hasilkan dan sedang dalam proses penyelesaian, diajukan untuk ikut pemecahan rekor Muri. Sampai terkumpul hampir 500 judul. Satu jumlah besar yang diperkirakan bisa memenuhi target  rekor 2000 judul buku.

Ketua KNP Jatim bersama Emil Dardak, Wagub Jatim
Ketua KNP Jatim bersama Emil Dardak, Wagub Jatim
Saat Work From Home ini, kawan-kawan penulis Jawa Timur, juga saya dan KNP mempunyai sebuah agenda penting. Yakni menyiapkan mimpi menjadi kenyataan. Launching Jawa Timur sebagai propinsi literasi. Juga menetapkan Ibu Literasi. Satu wacana yang dahulunya akan menampilkan Emil Dardak sebagai bapak literasi Jatim kini langsung ke Ibu Gubernur, Khofifah Indar Parawansa.  Serta mencatatkan rekor di Buku Musium Rekor Indonesia, Muri. Sebagai propinsi literasi dengan salah satu bukti menghasilkan 2000 judul buku dalam kurun 2019 -2020.

Telah disiapkan sertifikat untuk penulis yang bersedia ikut serta oleh Pak Kunjung," Nanti saya buatkan dan tanda tangannya dari KNP, Dinas Pendidikan Propinsi Jatim dan Kemenag  Jatim."

Amazing, saya pikir kalau semangat ini terjaga, tidak mustahil lebih dari 2000 judul buku bisa diwujudkan. Stay at home ini menurut edaran terkini Gubernur akan diperpanjang sampai 1 Juni 2020, jadi kesempatan menulis terbuka lebar. Rumah, tempat nyaman untuk menulis bukan?

Untuk kawan-kawan penulis di daerah lain, saya berharap tulisan ini akan menginspirasi. Bisa melakukan hal sama untuk daerahnya, atau bahkan lebih dari kami. Saat corona melanda kita tetap berkarya.

Kami siap berbagi pengalaman bila ada yang ingin melakukan gerakan serupa dengan kami. Yang penting Ayo Menulis, senyampang Me time kita miliki, mumpung masih ada waktu. Menorehkan kabaikan, menuliskan ide dalam karya untuk anak cucu kita.

Ngroto, 22/04/2020

Ditulis Anis Hidayatie, untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun