Sebagai upaya sembuh tanpa dokter untuk sakit batuk pilek, saya langsung ke apotek, beli obat. Meminumnya sesudah makan. Tak lupa selalu minum air putih hangat, lalu tidur. Satu jam cukup untuk mengembalikan stamina. Melanjutkan pekerjaan rumah.
Kalau emak mertua tanya,"Kau kenapa?"
Untuk kegiatan tidur siang yang sangat jarang saya lakukan itu, saya jawab dengan kalimat,"ngantuk niki, wau dalu nglembur nggarap nilai."
Dia tak khawatir, saya bisa terjun bebas bermimpi tanpa ditanya lagi. Trik ini saya berlakukan pula untuk sakit yang lain. Agar segera sembuh lalu kembali beraktifitas seperti biasa.
Menjauhi bertemu dokter, apalagi antri periksa ke Puskesmas. Itu yang saya upayakan saat musim virus Covid-19 begini. Takut diduga-duga dengan kecemasan nanti harus melakukan pemeriksaan lanjutan. Jadi ODP. Wadaw, takut benar saya, sudah paranoid sepertinya .
Berlaku untuk saya ternyata tidak untuk anggota keluarga yang lain. Segera menuju UGD ketika anak saya mengeluh sesak napas tengah malam. Kali ini takut yang saya rasakan lain lagi. Takut salah penanganan.
Maka poin-poin menghindari bertemu dokter saya langgar sendiri. Positif perlakuan harus saya pastikan untuk anak saya, dan itu hanya bisa didapatkan setelah melewati pemeriksaan.
Apapun hasil akan saya hadapi untuk kesembuhan. Saya tidak mau main-main untuk kesehatannya. Misal dituduh ODP tak mengapa, toh banyak pasien sembuh setelah mendapat penanganan tepat. Ih, tapi jangan deh, maka kumandang doa-doa memenuhi ruang batin dan mulut ini.
Sempat terpikir demikian mengingat sekarang virus itu bak hantu bergentayangan. Juga karena aktifitas kerja si sulung setiap hari. Ke tetangga kecamatan yang juga ditetapkan sebagai zona merah setelah ada kejadian meninggal disebabkan Covid -19, Dau namanya.
Pergi pagi pulang ketika mentari akan tenggelam. Meski untuk itu dia harus melewati penjagaan. Juga merasakan semprot disinfektan herbal dan cek kesehatan sebelum masuk lokasi kerja. Khawatir, tetap saja sempat menggantung di benak pikiran ketika dia mengalami sakit seperti ini.
Mengajukan beberapa pertanyaan."Sejak kapan?"
"Punya riwayat sakit sesak kah?"
"Apa juga menderita batuk, pilek dan mual?"