Rahim bumi kembali unjuk diri
Marah dia tersebab nafas tak tahu diri
Lalu wabah meluas menutup ruas gerak
Kelu, Â kaku, lesu memukuli tiap sendi
Menanak kembali rintih pinta
Memilin permohonan di tiap hitungan
Jari tangan bersaksi
Bibir kelu bergumam tiada henti
Allah, Â Allah, Allah kukuliti dosa ini
Mandikan aku dengan ampunan
Sirami aku dengan cahaya pembersihan
Jelaga diri dari coretan nista
Busuk bau tubuh dari kubangan dosa
Tak pantas sebetulnya bermohon
Tapi apalah daya, Â tak ada lagi yang kupunya
Untuk malu sangat dan tumpukan salah ini
Izinkan aku diampuni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H