Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ampuni

27 Maret 2020   06:24 Diperbarui: 27 Maret 2020   06:35 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


 Rahim bumi kembali unjuk diri
Marah dia tersebab nafas tak tahu diri
Lalu wabah meluas menutup ruas gerak
Kelu,  kaku, lesu memukuli tiap sendi

Menanak kembali rintih pinta
Memilin permohonan di tiap hitungan
Jari tangan bersaksi
Bibir kelu bergumam tiada henti

Allah,  Allah, Allah kukuliti dosa ini

Mandikan aku dengan ampunan
Sirami aku dengan cahaya pembersihan
Jelaga diri dari coretan nista
Busuk bau tubuh dari kubangan dosa

Tak pantas sebetulnya bermohon
Tapi apalah daya,  tak ada lagi yang kupunya
Untuk malu sangat dan tumpukan salah ini
Izinkan aku diampuni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun