Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siul-siul pada Perempuan Lewat itu Pelecehan Juga Loh

11 Maret 2020   11:47 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Hidayatie/ Ugik, doc.pri

Komunitas Women's March Pasuruan (WMP) telah melakukan aksi long march di GOR Kota Pasuruan, Minggu (8 Maret) lalu. Sebagai wujud dukungan atas peringatan Hari Perempuan Internasional. Mereka beraksi di tengah  masyarakat yang sedang ikut car free day (CFD). 

 WMP mengampanyekan komitmen melawan kekerasan seksual, sekecil apapun itu bentuknya.Tulisan yang dia bawa,"Jangan Mentolerir Kekerasan Seksual Sekecil Apapun". Terasa pas betul dengan kondisi pergaulan masyarakat saat ini. Budaya menyiuli perempuan yang lewat telah dianggap umum. Padahal risih loh disiuli begitu,  macam bukan manusia saja. Mbok ya datang mendekat baik-baik kalau ingin menyapa. "Mbak maaf,  boleh saya berkenalan?"

Perempuan manapun kalau disapa sopan begitu pasti akan respek, bisa kelepek-kelepek pula.   Se-ancur apapun muka penyapa. Tunjukkan sikap sopan, jawaban enak di telinga pasti diberikan. Terbuka peluang melanjutkan hubungan,  berteman saja atau lebih dari sekedarnya terserah anda. Aih jadi ingat iklan parfum.

Bukan dengan jalan menyiuli, suit- suit atau nyenggol-nyenggol bagian tubuh.  Risih benar tauk. Tak ada perempuan atau lelaki normal yang rela diperlakukan tidak hormat begitu. 

 Eh,  lelaki juga?  Iya lelaki ada juga kok yang mengalami kejadian begini. Meski persentasenya sedikit sekali. Jauh jika dibandingkan abusemen terhadap perempuan.

 "Bokong saya pernah diremas oleh beberapa laki-laki yang lebih tua dan berkuasa. Saya pernah merasa disudutkan dalam percakapan berkonten seksual saat saya muda..."

Kalimat ini dituliskan James Van Der Beek pada 12 Oktober 2017 lalu. Dilansir tirto.id. Dia lelaki dan dilecehkan pula oleh sesama lelaki. Tidak nyaman dia alami. Sama seperti ketika dilakukan oleh perempuan kepada lelaki.

US Equal Employment Opportunity Commision (EEOC) pernah memberitakan tentang 2 orang lelaki yang bekerja sebagai asisten manajer di sebuah toko di New Jersey sempat mengalami pelecehan seksual di kantor. 

Satu diantaranya mengatakan pernah mendapat komentar seksual yang tak diharapkan dari rekan kerja perempuan yang menjadi manajer toko, lelaki itu bawahan. Pelecehan seksual terus diterima, bahkan sampai melibatkan kontak fisik, hingga ia memutuskan resign dari pekerjaannya karena merasa tidak nyaman.

Anis Hidayatie/Ugik doc.pri
Anis Hidayatie/Ugik doc.pri
Ika Dianing, Koordinator Aksi. Yang juga aktif di Women Crisis Center (WCC) ini mengatakan,"Saya berharap semua orang berkomitmen untuk menghentikan kekerasan seksual. Laki-laki maupun perempuan," kata perempuan asal Sekargadung Pasuruan ini.

Ia mendorong agar masyarakat mulai melek dengan kasus-kasus kekerasan berbasis gender. Tak boleh ada pelecehan terhadap siapapun karena manusia hakikatnya sama. Bermartabat dan layak mendapatkan penghormatan setara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun