Menjadi bagian dari suatu komunitas merupakan bentuk dari aktualisasi diri. Bertemu banyak orang, mengadakan aktivitas bersama, sungguh merupakan hal yang kebahagiaannya tak bisa diukur dengan uang. Bahkan kalau perlu mengeluarkan sesuatu demi keberlangsungan komunitas tersebut menjadi sebuah kerelaan.
Demikianlah hal yang saya rasakan ketika terlibat dalam sebuah komunitas. Kesamaan minat, passion, membuat saya banyak menghabiskan waktu untuk berkegiatan dengan komunitas.
 Halangan semisal jarak tempuh untuk sekedar berkumpul, tidak membuat saya surut langkah menghindari acara kumpul kumpul, bahkan semangat makin menyala begitu tahu kehadiran saya dinantikan banyak orang. Membayangkan sebuah sambutan kehangatan menjadikan spirit bertemu memicu langkah untuk datang, berpelukan.
Sambutan hangat dari pihak Perpustakaan Daerah Kota Pasuruan yang bersedia memfasilitasi teman teman dari komunitas komunitas yang ada di Pasuruan untuk berkumpul membuat keinginan bercengkrama antar komunitas makin menyala. Literasi, menjadi jembatan kemudian yang langkahnya bisa mempersatukan acara kumpul-kumpul kami. Tidak sekedar kumpul ngobrol ngalor ngidul, tetapi ada kegiatan literasi.Â
Masih ingat betul saya pada saat pertama kali bertemu dengan kawan-kawan. Ide satu ruang, bergandengan tangan tanpa sekat komunitas bahkan bisa saling ngobrol gayeng satu sama lain disambut baik pihak pustakawan perpustakaan daeran kota Pasuruan.Â
Saya utarakan pada Pak Dedi, Misal saya difasilitasi untuk ketemu dengan komunitas yang ada di Pasuruan bisakah? Karena saya ada rencana membuat buku tentang komunitas ini terus saya ajukan ke Walikota untuk dipengantari. Jadi untuk ajuan audiensi ada dua agenda. Yakni workshop kepenulisan tentang Pasuruan dan mengajukan pembentukan Forum Komunikasi Lintas Komunitas.
Karena saya ingin menggandeng komunitas yang ada di Pasuruan untuk ikut membangun Pasuruan.
Jawaban Pak Dedi Suryadilaga waktu itu sungguh menggembirakan." Monggo gak papa, untuk sementara ini yang rutin berkegiatan di perpus ada englen c,FLP, Angel Heaven, Siba-sibu, serta rumah baca Fanelia. Mungkin bisa saya bantu share info ke para perwakilan- perwakilan komunitas panjenengan."
Maka terjadilah acara temu komunitas itu, di kantin Perpustakaan Daerah Kota Pasuruan. Â Rabu, 25 September 2019. Dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bu Evawati, Pihak Pustakawan Bu Hermin, Pak Deddi dan Pak Edy. Ada Diskusi dan sharing tentang komunitas saar itu. Tentang bagaimana komunitas yang ada di Pasuruan bisa bekerja sama lalu memberikan sumbangsihnya untuk membangun Pasuruan. Hingga tercetuslah nama Forkompas sebagai wadah kami bertemu dan berkegiatan bersama.