Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar pada Penulis "Mayor" Cilik

15 Oktober 2019   17:05 Diperbarui: 16 Oktober 2019   09:08 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar, belajar, itu yang sedang giat kulakukan kini. Jangan dikira kalau aku sering diundang sebagai narasumber maka aku lebih hebat. Tidak. Yang kudapatkan, para peserta itu sering kali mempunyai kemampuan lebih mengagumkan dibandingkan aku. Hanya saja potensi itu tidak tampak. Tenggelam oleh berbagai hal.

Seperti yang kualami Jumat seminggu lalu. Mengawali sharing dan diskusi dengan Komunitas Menulis Buku Pasurua, KomalkuPas, Bagian dari Komalku Raya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan Sekitarnya. Di Perpustakaan Daerah kota Pasuruan acara itu kami adakan. Satu yang mencengangkan dan membanggakan. Ada penulis cilik, dengan beberapa buku karyanya pernah diterbitkan Gramedia. 

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )
Kesya Kirenina Hidayat namanya, saat ini tercatat sebagai siswi   kelas 9A
SMPN 2  Pasuruan, juga aktif mengikuti kegiatan panahan bersama komunitas Angel Heaven sejak kelas 4 SD hingga sekarang, di situ Key juga menjabat sekretaris. Sebuahkomunitas pimpinan Ibu Indah Yulianti, pegiat literasi dan memanah yang biasa melaksanakan kegiatannya di perpustakaan daerah kota Pasuruan. Kesya di Angel Heaven juga menjadi sekretaris. Dia menulis sejak usia SD. Berawal dari mengikuti kejuaraan dan memenangkannya. Lalu karyanya diterbitkan menjadi sebuah buku loh Gramedia, hingga berturut-turut mempunyai beberapa buku.

Apa yang dilakukan Keysya membuat kami, beberapa orang dewasa terkesima. Keberaniannya menulis lalu mengirim naskah, padahal notabene belum tentu diterima adalah satu hal yang langka. Apalagi untuk anak SD, usia ketika dia menulis dan mengirim naskahnya. Itu sungguh di luar kebiasaan bahkan bagi gurunya sekalipun.

Tentang hal ini, ibunda Key, begitu biasa dipanggil, bercerita, " Waktu itu di Jakarta Key harus berhadapan dengan 3 juri. Salah satu nya adalah bapak Taufik ismail. Alhamdulillah, biarpun waktu itu anaknya sendirian tanpa didampingi, ( guru atau Diknas tidak ada yang bersedia ). Key bisa menjadi peringkat 5. Karena terus terang ada hal sepele yang nyaris membuat Key di diskualifikasi. Yakni cuman gara-gara tak ada  guru pendamping."

Dukungan orang tua, mestinya guru juga, merupakan hal penting bagi tumbuhnya rasa percaya diri Key. Dia berani berkat bunda yang terus menyuntikkan semangat padanya. Inilah pelajaran penting itu.  Dukungan, ternyata begitu berarti peranannya.

Sebagai guru, sebagai bunda, sebagai ibu dari beberapa orang yang memanggilku demikian, aku ingin berikan dukungan itu. Melalui komunitas, melalui pendekatan kepada siapapun yang hendaknya mendukung,

Maka kalau sore itu kuputuskan belajar banyak pada Keysa itu karena dia memang luar biasa. Dia adalah sumber inspirasi. Padanya aku belajar untuk terus belajar. Meningkatkan kemampuan, mengikutkan karya ke berbagai lomba - -meski sampai saat ini masih sebatas wacana -- banyak membaca referensi, banyak belajar pada penulis lain. 

Lalu menulis dan menulis, mengirimkan karya.  Ditolak, tidak diterima --kalau Kompasiana tidak diberi label -- adalah hal biasa. Itu semua hanya tentang waktu dan kesempatan. Semakin banyak karya kita buat, kita kirimkan, maka peluang diterima semakin besar. 

Kalau tidak diterima juga?  Jangan putus asa, yang penting berani dulu. Berani mengirim, itu saja. Yakinlah bahwa dengan berulang mengirim karya, kita sedang belajar karenanya. Dan, tidak ada yang sia- sia. Ada hasilnya, minimal berhasil membuat karya. Itu capaian yang harus kita apresiasi. Beri reward pada diri sendiri sesudah menyelesaikan suatu karya. Karena dengan karya kita telah menundukkan banyak hal, termasuk malas menyelesaikan tulisan. Anda sepakat? Mari menulis.

Anis Hidayatie, Guru, Jurnalis, Penulis, Ketua Umum KomalkuRaya, Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan Sekitarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun