Meja makanan tertata dengan rapi, Indonesian style. Aroma nasi goreng, serta sate menuntun hidungku langsung menuju tempatnya disajikan. Mataku terbelalak tak percaya. Ada dua makanan itu di sana. Banyak menu sebetulnya, mungkin capjay, opor ayam, rendang atau yang lain disajikan. Namun tak kupedulikan hanya dua menu itu yang menawan.
Melihatku terpaku menatap dua menu itu, Bimbim tertawa.
" Sudah, jangan pake lama, santap saja, ambil nasi goreng dan sate sekaligus."
" Owh, ya kau betul. Kumulai saja ya."
Aku mengunyah dua menu itu bersama Bimbim di antara kerumunan orang yang ikut berpesta. Wajah-wajah Indonesia banyak kutemukan, senyum ramah, gelak tawa, salaman, pelukan adalah hal-hal yang sungguh aku rindukan.Â
Kudapatkan semua itu di pesta kemerdekaan kali ini. Bahagia, terimakasih tak henti kuucapkan pada Bimbim yang mengajakku ke pesta  ini. Bahkan hingga mobilku harus berpisah dengan mobilnya di gerbang depan gedung konsulat, kusempatkan berteriak padanya. " Terimakasih yaaa.!"
Rindu Pasuruan malam ini tak tertahankan, kupandangi gawai, ingin menelpon ibu di sana. Namun waktu di Indonesia telah menunjukkan pukul satu dini hari. Aku tak mau mengagetkan tidur ibu, kutahan, besok saja kuhubungi dia.
 Kusentuh bar screen lebih lama, hingga terantuk pada sebuah grup WhatsApp komunitas Pasuruan. Englen-C namanya, kepanjangan dari English Learning for Community. Sebuah komunitas penyuka bahasa Inggris dimana aku juga tergabung menjadi anggota. Di grup itu kami saling chat atau ngobrol menggunakan bahasa Inggris. Satu nama yang masih online menarikku menghubungi.
" Hii good night miss. What are u doing miss, Â why haven't you slept?"
Lumayan lama aku menunggu hingga dia memunculkan jawabnya," Sorry, I've just wake up."
Lalu perbincangan panjang terjadi begitu saja. Kutahu dia mempunyai panggilan Ann, masih sendiri, sama denganku.Â