Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menikmati Suasana Literasi "Koplak" dalam Kelas Pelatihan Tour Guide 2019

12 Agustus 2019   04:42 Diperbarui: 13 Agustus 2019   04:53 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti pelatihan tour guide, dibiayai pemerintah, -disnaker kab. Malang-, baru kali ini saya rasakan. Menjadi peserta pelatihan tersenior ( tua maksudnya ) membuat saya ekstra menyimak. 

Serius full waktu materi diberikan. Jadi berasa muda ketika saya ternyata masih bisa merespon pelajaran dengan baik. Lega rasanya, apalagi peserta yang lain memberikan kehangatan ramah, suka menyapa dan disapa. Bunda, itu sebutan saya. Sesuai dengan usia yang pantasnya menjadi ibu mereka. Anak anak muda yang baru lulus kuliah atau sedang menempuh S2.

Semangat '45 saya dan kawan kelas menyimak tiap materi yang disampaikan. Serius ketika menerima materi tidak berarti pelajaran berlangsung kaku. 

Ada sesi listening dengan lagu berbahasa Inggris sebagai materinya, diiringi permainan gitar akustik sang trainer Pak Rukin. Sesi ini menjadi satu hal yang paling ditunggu peserta, mengingat ada rasa terhibur sesudah serius mengikuti sesi awal dengan materi berat. 

Sebetulnya sang tutor sosok mencengangkan bagi saya. Disamping ahli menyampaikan materi dari general sampai TOEFL ternyata dia juga bisa membuat cerita menghibur layaknya standup comedy. Peserta sering dibuat tergelak karenanya. Mencairkan suasana, membuat hubungan hangat dan akrab, sehingga peserta tak sungkan bertanya bila tak mengerti materi.

 Cerita-cerita yang disampaikan pak Rukin itu lantas saya jadikan cerpen, saya tulis di grup WhatsApp kelas, banyak yang suka termasuk pak Rukin. Supaya bisa kami nikmati terus kisah-kisah humornya itu, saya minta beliau terus bercerita dengan satu tawaran akan saya bukukan.

Gayung bersambut, Pak Rukin bersedia,  antusias malah. Beliau yang ketika mengajar sering membuat humor dengan memparodikan kehidupan kami dalam sebuah cerita kocak menyambut hangat. 

Saya tulis kekonyolannya di kelas ketika "ngerjain siswa". Sebagai anggota teater ketika muda, dia sangat fasih merangkai kisah, disajikan dengan perumpamaan adegan,  menjadikan anak didik sebagai pemeran cerita. Jadilah sejak itu dia terlibat akrab guyon gayeng dengan peserta. Tiap hari ada saja ide menulis cerita koplaknya. 

Masih saya ingat waktu itu, ketika pertama menulis  cerita berdasarkan penuturan pak Rukin. Adalah satu kisah yang saya beri judul Bernafas Dalam Lumpur. Dengan cerita, salah seorang anggota, 

Pak Azhar karena kecewa dengan gebetannya Mbok Vita yang selingkuh dengan Bahrul, Raja Kegelapan, rentenir tukang kredit, mati setelah adu jotos dengan Bahrul. Tubuhnya nyangkut di atas pohon cipluk an nama lain cecendet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun