Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nenek

11 Agustus 2019   06:12 Diperbarui: 11 Agustus 2019   06:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Hidayatie (doc.pri )

Tangan itu dulu kuat menuntunku
Kaki itu dulu pernah pelan iringi tertatih langkahku
Tatapan itu, dulu memberiku keteduhan kala aku butuhkan pendampingan
Dan, mulut itu dulu tak henti lantunkan doa untuk kebaikan hidupku

Diajari diriku tentang keperkasaan perempuan
Dihembuskan pada ubun ubunku kisah perempuan kuat nan tahan badai topan
Potretmu sungguh teladan
Menirumu adalah sebagian dari keinginan

Nek, kita sama perempuan kehilangan
Padamu aku banyak belajar tentang kesendirian
Bertahan dari serangan godaan
Menjadi pemenang mengalahkan setan pecundang

Nek, aku masih inginkan semua itu
Jangan pergi dulu
Kan Kurawat kau sepenuh cinta
Kan kudampingi dengan segenap jiwa

Tuhan, izikan aku bisa menatap rona berseri nenekku lebih lama
Tuhan, kumohon pulihkan kesehatan nenekku seperti semula
Atau bila kau akan memanggilnya
Akhirkan dengan keindahan, khusnul khotimah

Sumpil, Ahad, 11/8/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun