Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Derita Tiada Akhir

9 Agustus 2019   05:55 Diperbarui: 9 Agustus 2019   06:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                       Derita Tiada Akhir


Hai, kaulah seburuk-buruk manusia
Hidup seperti layang-layang  tak tentu arah
Hai, kaulah manusia berbau kecut nir manfaat pada siapapun
Kecuali membuat mereka menderita  polip tersebab hidungnya rusak setelah dekat denganmu

Hai, sungguh malang nasibmu,  maju kena mundur salah
Semua orang menghakimimu karena kesalahanmu
Jangankan Rain dan Din,
Lalat dan Miss Annday pun enggan mendekat padamu

Azh,
Bau rokok merk drajatmu nggilani
Kalau kau tak mau juga berubah
Besar peluang hidupmu akan pilu tergugu
Maka, patuhilah segala petuah guru, meski tampak garang, dia menyayangimu dalam kekerasan aturan

img-20190809-060801-5d4cac49097f361017585842.jpg
img-20190809-060801-5d4cac49097f361017585842.jpg
Sumpil, 9/7/2019. Digubah oleh Anis Hidayatie, from our love teacher. Mr. Rukin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun