Derita Tiada Akhir
Hai, kaulah seburuk-buruk manusia
Hidup seperti layang-layang  tak tentu arah
Hai, kaulah manusia berbau kecut nir manfaat pada siapapun
Kecuali membuat mereka menderita  polip tersebab hidungnya rusak setelah dekat denganmu
Hai, sungguh malang nasibmu, Â maju kena mundur salah
Semua orang menghakimimu karena kesalahanmu
Jangankan Rain dan Din,
Lalat dan Miss Annday pun enggan mendekat padamu
Azh,
Bau rokok merk drajatmu nggilani
Kalau kau tak mau juga berubah
Besar peluang hidupmu akan pilu tergugu
Maka, patuhilah segala petuah guru, meski tampak garang, dia menyayangimu dalam kekerasan aturan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H