Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rantai Kasmaran

21 Juli 2019   20:16 Diperbarui: 21 Juli 2019   20:32 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

batu-batu cinta tlah tertata, tak goyah oleh tetes rayu menggoda. untuk pemilik senyum berbias pelangi, setia ini selalu di sini. menjaga batu, menjadikan prasasti hanya bertulis satu nama. mematri lekati sanubari. Zaldy

nama yang tersimpan padu di bilik kalbu. yang membeku di selasar rindu menjemput tunggu. dari peraduan sunyi, dari rimbun dingin mengebiri. asa sungguh ingin dihangati.

duhai lelaki dalam kilau pelangi, kagum ini enggan berhenti. Biarkan aku menari dalam irama gerimis nan memukau desir desir mimpi. bersamamu, hanya denganmu. Ikat aku dalam pelukan, belenggu aku dengan rantai kasmaran. Untukmu, kalah ini rela kupersembahkan.

Malang, Curup. 21/7/2019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun