Sejak episode kehilanganku, tak ada tempat indah bernuansa alam lagi yang ingin kukunjugi. Gunung, pantai, padang rumput, shopping center, semua pernah kutengok wujudnya, meski tak setiap tempat di dunia aku bisa menjelajahnya. Hasrat melangkahkan kaki sekedar cuci mata seperti dahulu kala saat dia masih ada tak lagi kumiliki. Kaki, mataku  hanya tertarik menikmati pesona literasi, termasuk tempat wisatanya. Toko buku. Pasar buku bekas, perpustakaan, itu yang menjadi destinasiku ketika jalan jalan ke luar rumah saat ini.
Ramadhan tahun ini memberi kesempatan padaku untuk berkunjung ke salah satunya, Perpustakaan Kota Malang. Gedung megah pemberian salah satu perusahaan rokok terbesar di kota malang ini benar-benar menawan.
 Terletak di kawasan Ijen Boulevard, sebuah jalan yang tersohor ke seantero dunia karena keindahan dan sejarahnya. Terkenal sebagai kawasan elit sejak zaman Hindia Belanda. Merupakan jalur hijau di Kota Malang yang membentang dari ujung utara ke selatan. Jalan kembar yang dihubungkan oleh taman bunga di tengahnya, kanan kiri jalan dihiasi rumah kuno cagar budaya. Indah, banyak dikunjungi wisatawan mancanegara pula.
Perpustakaan kota Malang berhadapan dengan museum Brawijaya Malang, yang menyimpan saksi bisu jaman kemerdekaan dahulu.Â
Akses jalan menuju perpustakaan ini sangat mudah. Dilalui kendaraan umum mikrolet jurusan Arjosari-Landungsari, dan Landungsari Gadang. Bagi yang ingin naik kendaraan on line, menemukan lokasinya juga sangat gampang, begitupun yang ingin datang dengan kendaraan pribadi. Lihat google map, maka lokasi mudah ditemukan.
Pintu masuk bisa dari depan atau arah samping, karena saya mengendarai motor maka saya lewat penjaga kiri bangunan. Memarkir sepeda, menuju pintu utama di tengah bangunan. Pintu kaca besar menyambut kedatangan, terlihat deretan tempat duduk beserta meja. Satu meja empat kursi, ditata seperti restauran.
 Ada receptionist locker, itu loh petugas yang akan memberitahu kunci untuk setiap bawaan pengunjung yang akan masuk ke lokasi baca. Ada panggung pula untuk pengunjung mengadakan acara. Biasanya kunjungan rombongan yang memanfaatkan panggung ini. Mereka menggelar acara dengan pihak perpustakaan, seperti kegiatan mendongeng, bercerita, bedah buku, atau semacamnya.
Di sebelah kanan ada taman baca anak plus play ground. Ini keren bagiku, secara bisa menarik anak-anak untuk datang ke perpustakaan, dengan tampilan terlihat dari luar, mampu mengundang mereka untuk memasukinya. Sarat harus membaca dulu sebelum bermain rupanya cukup efektif meningkatkan kuantitas kunjungan anak ke perpustakaan ini. Orang tua juga terlihat mendampingi anak, ada ruang khusus untuk menyusui, ini membuat ibu, anak nyaman, kerasan di sana, bahkan beberapa menjadikan perpustakaan itu sebagai rumah kedua, tempat momong yang menyenangkan. Hehe