Baju lusuh, tas kumal, penampilan menghibakan. Ini tentu mengakibatkan sedekah yang harusnya untuk fakir miskin berpindah sasaran kepada mereka yang tidak layak menerima. Bahkan kalau ini berlanjut bukan tidak mungkin mengemis akan menjadi sebuah profesi yang menggiurkan. Tak baik bagi bangsa ini di masa depan.
Maka, dari keempat hal yang saya simpulkan di atas ada baiknya kita dukung gerakan stop memberikan sedekah di jalan. Memang telah ada peraturan daerah tentang hal itu, namun bila tidak mendapatkan dukungan maksimal dari masyarakat maka aksi meminta sedekah di jalan tersebut akan terus berlangsung.Â
Tidak memberikan sedekah di jalan bagi saya merupakan pilihan. Pemerintah melarang mereka beraksi, MUI sepakat sependapat dengan pemerintah, maka tak ada alasan lagi bagi saya untuk mengabaikan anjuran mereka. Toh, memberikan sedekah bisa kita salurkan ke tempat lain. Keluarga dekat, tetangga, atau badan badan amil zakat dan shodaqoh kredibel yang kehadirannya telah banyak di masyarakat.Â
Jadi, mari bersedekah dengan niat yang bersih, tulus, ikhlas, dengan cara yang benar pula. Yang tidak menimbulkan efek negatif ketika kita sedang melakukannya. Tak memberikan sedekah di jalan, tak mengapa bukan?
Pro Kontra, Memberi sedekah di Jalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H