Untunglah keberadaan Auto Save menyelamatkan. Karya tulis mereka tidak hilang karena salah pencet, namun tetap bisa muncul berkat Auto Save. Ini membuat mereka lega, terlebih saya. Bisa menayangkan tulisan perdana merupakan sesuatu yang indah. Sensasi tak terlupakan. Bukankah kesan pertama selalu menggoda?
Mereka antusias mengikuti sesi demi sesi, tak terlihat lelah, padahal hanya jeda ketika adzan berkumandang, dengan melaksanakan sholat berjamaah Dzuhur dan ashar. Usai shalat berkegiatan kembali. Mengikuti materi.Begitulah, tholabul ilmi literasi di bulan Ramadhan ternyata cukup menyenangkan. Sedikit melupakan bunyi perut yang terus berirama. Ini ngabuburit asyik loh.ÂMelupakan urusan perut, mengisi dengan hal bermanfaat, sebelum tiba waktu berbuka. Satu kegiatan saya tawarkan pada mereka, mengisi ngabuburit dengan menulis, mumpung di Kompasiana sedang dilaksanakan event Blog Kompetion THR, dan banyak event lain yang bisa dijadikan inspirasi untuk menulis.
Sore itu, saya sempatkan berfoto foto dulu dengan mereka. Mengenalkan komunitas Komalku Raya untuk mereka yang berminat belajar menulis dengan tujuan membuat buku. Memberikan kenang-kenangan kaos Komalku Raya pada Edo, salah satu panitia sekolah literasi. Sebagai penanda Komalku raya dan saya pernah hadir mengisi materi.
Harapan saya tak berhenti disini, saya minta follow up, kelas khusus via grup WA sebagai tempat kita melanjutkan belajar literasi bersama. Indahnya berbagi. Berharap berkah bulan suci dengan tholabul ilmi. Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H