Sebagaian besar tubuh kita terdiri dari air, dan kita membutuhkan jumlah yang sama dengan air yang terbuang saat kita berpuasa. Minumlah setidaknya 8-12 gelas air putih sehari. Anda bisa memenuhi cairan tersebut saat berbuka puasa hingga saat sahur agar membantu tubuh tetap terhidrasi.
Berdasarkan tulisan itu, berarti aku kurang 4 gelas lagi, rencana kupenuhi lepas Maghrib nanti. Pas kan?
2. Makan dengan gizi seimbang, terutama saat sahur. Pelajaran SD tentang 4 sehat lima sempurna masih tampak nyata. Untuk mendapatkan tubuh sehat maka ketika makan, kecukupan gizi harus terpenuhi. Untuk hal ini ternyata nenekku sudah menerapkannya. Kuhitung. Ada nasi sebagai sumber karbohidrat, dia wajib ada, perut kami terbiasa makan nasi, jadi meskipun makan ubi, roti atau sumber karbohidrat lain, belum terasa makan sebelum menyentuh nasi. Untuk sahur, jarang ada kudapan.Â
Tetap nasi sebagai menu utama. Lalu sayur, bisa dimasak berkuah atau cukup direbus saja, berteman sambal colek. Untuk lauk, tempe dan tahu entah itu digoreng atau dipanggang selalu terhidang di meja makan. Terkadang telur dadar atau ikan laut semacam tongkol, ikan asin goreng ada juga. Namun yang paling jarang dihidangkan yakni daging. Entah ayam atau sapi, biasanya kalau ada hantaran disajikan, tapi nenek tak mau itu, jadilah daging itu kulahap sendiri. Penutupnya, nenek suka pisang hijau, seperti wajib ada di meja makan. Sambil menunggu adzan subuh tiba, kami biasa pula memakan kurma tiga biji saja. Sesudahnya baru gosok gigi sambil berwudhu.Â
Mestinya, untuk mencapai tahap sempurna disajikan susu, namun nenek tak suka itu, sehingga aku juga tak menyediakannya. Namun sejauh ini tak ada masalah tuh. Puasa awal terlewati dengan sukses tanpa cela.
3. Menghindari gorengan saat sahur
Tiap kali habis makan gorengan aku selalu merasakan haus yang sangat. Maka supaya tidak kehausan sepanjang puasa, aku tak menyediakan dan memakan gorengan. Kecuali lauk saja.Â
Ini setali tiga uang dengan kebiasaan nenek. Untuk kudapan dia lebih suka yang dikukus atau direbus. Singkong, untuk jalar, bentoel dan semacamnya menjadi pilihan favorit untuk kudapan. Namun untuk sahur jarang kami sediakan. Sudah kenyang makan nasi sih.
Ada lagi yang kuhindari selain gorengan yakni rasa asin, sama dengan gorengan. Rasa asin ini juga mudah memicu kehausan.Â