Gerhana pagi menyongsong semarak fajar semesta
Padahal, tak sebongkah awan hitam  menutup angkasa
Cerah, langit terbuka menyambut datangnya
Satu jiwa kan datang menghamba
Mengetuk pintu surga
Kuantarkan cahaya cintaku ke gerbang Arsy
Kutuntun dua tangan pembimbingku menghadap raja dari segala raja
Kutinggalkan dia di sana bersama para ksatria
Ditemani bidadari yang kan menjamu seluruh hasratnyaÂ
Pelayanan duniaku tlah usai
Usap sentuh jari ini tak lagi bisa langsung membelai
Namun bait-bait pinta ini, tak pernah kenal kata selesai
Berangkatlah menuju istana itu duhai panutanku
Telah disiapkan peraduan wangi menyambut hadirmu
Kereta kencana bertahta permata siap membawamu