Workshop 2 KomalkuRaya, Momentum untuk Mandiri Mandiri Berkarya
Melakukan acara launching buku tanpa buku yang dilaunching, bagaimana rasanya?
Itu yang menimpa saya kemarin, acara Workshop ke 2 KomalkuRaya ( Komunitas Menulis Buku Malang Raya dan Sekitarnya ) harus digelar tanpa kehadiran buku Kupu-kupu Bersayap Pelangi karya Ning Evi Ghozaly dan teman teman anggota Komalku Raya dari penerbit.Â
Serasa tertimpa tangga, seperti ingin ditampar ribuan telapak tangan, tangis ini tak tertahankan. Diberi kabar bahwa ada kesalahan saat proses pencetakan pada H-1 acara akan digelar membuat saya berada dalam tekanan. Maafnya, pengakuan keteledorannya tak mampu mengobati kecewa. Buku itu sudah saya pesan jauh hari sebelum pelaksanaan, semua prosedur telah pun dilalui selazimnya akan membuat buku. Lunas, telah saya bayar sesuai harga yang diminta, waktu H-7 penyelenggaraan harusnya buku itu sudah di tangan.Â
Jauh jarak, kepercayaan, hanya mengandalkan hubungan by phone, by chat membuat saya tidak melakukan cek ricek ke lokasi pencetakan. Hasilnya, buku yang dicetak keliru, pihak percetakan tidak mencetak buku saya, tapi milik orang lain yang disangka buku saya. Ini baru saya ketahui H-1 acara launching buku. Teman saya pihak penerbit mengakui keteledorannya dan meminta maaf. Cukup untuk dia tapi tidak untuk saya.
Acara sudah siap gelar, nama keynote speaker positif menyatakan kesediaan, free, demi acara ini dia bahkan rela membatalkan acara lain. Yang dalam pandangan saya lebih penting dari acara ini, secara di sana ada nominal besar yang dihasilkan.  Penyelenggara telah pun menyiapkan gedung dan  konsumsi secara cuma-cuma hanya demi ingin menjadi bagian dari perjuangan kata-kata. Rundown acara telah beredar, Ada peserta dari beberapa  kota di Jawa timur datang, menginap di lokasi penyelenggaraan. Pesantren Al-falah Kepanjen.Â
Sponsor, sebagai bagian dari sukses acara ini telah memberikan sumbangannya. Sadat foundation mendanai pembuatan banner dan pemberian Kaos komunitas untuk doorprize, serta untuk operasional. Pak Santoso, pustakawan kota Malang dan UIN Press telah menyiapkan buku untuk diberikan secara cuma-cuma kepada peserta. Sebagai bagian dari acara hujan buku, seperti yang telah tertulis di flyer. Pun Hijab, dari Ning Evi Ghozaly untuk peserta perempuan.
Tak mungkin saya menggagalkan acara. Maka show must go on. Berkerut kening kepala saya, mencari cara bagaimana agar launching tanpa buku penerbit itu tetap terselenggara. Maka, Â ada dua cara yang usahakan,