Iringan merpati menari  sambut fajar pagi
Sungging wajahmu terselip diantara kepaknya. Senyum terkembang kudapati membelah angkasa, dari wajah tampan nan menyapa pagiku, menitip kata untuk belai buah cinta kita.
Kobar asmara ini tak henti menyala, pada kekasih abadi yang kurasai tatapnya suka menyemai hari hariku. Dia perkasa di sana. Kekuatannya mampu bangkitkanku dari sendu pilu. Demi tuai indah nanti kumenuju.
Kurangkai kisah cinta di fana nyata, untuk semua yang menghembuskan napas nan belum lepas. Tak pilih kasih, pun tak pilih memilih. Cinta ini kutebar pada semesta, agar mereka rasakan pula betapa damai dunia dengan cinta.
Padamu kekasih nun di singgasana keabadian. Kupersembahkan selaut asa nan tak surut diterjang gelombang. Layar ini ingin menujumu. Berselancar pelan di atas kereta kencana, dengan pendar kilau bertahtakan berlian keindahan amalan.
 Bila bila tlah memanggil pemilik kita, aku ingin datang padamu dengan jubah besar kebaikan, yang tak lekang tergerus zaman. Untuk kita mudah meniti jembatan, dalam gandeng tangan, membuka gerbang firdaus. Dengan sungging senyum bahagia tak berkesudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H