Dua Mata Cinta
Dua mahkota memantulkan cahaya. Dua cinta memendarkan pesona. Putih warna menanda usai muda. Ada ayah bunda, yang tak henti berbagi mesra.
Duka lara ditanggung, bukan keluh merundung. Berbagi cinta itu kebiasaannya. Menyemai kasih meski lirih. Berbisik pada usap dahi. " Cepatlah pulih duhai belahan hati."
Tautan jemari, irama hati, sungging senyum suci mengiring. Jalinan cinta senja usia aduhai indahnya. Renta bukan lagi mengebiri romansa.
Aku menyaksikan dengan dua netraku sendiri. Dua mata cinta itu beradu pandang, tatapan menguatkan. Saling mendoakan. Untuk kuat di dunia. Raih bahagia bersama hingga  masa akhir dunia. Pun bila berganti kebangkitan kehidupan dari kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H