Demi menyenangkanku, semasa hidup suamiku memasang pemanas air agar aku tak kedinginan saat mandi, secara aku bukanlah penduduk asli di daerah pegunungan ini. Aku anak pantai yang dipinangnya untuk mengarungi bahtera di daerah pegunungan, rumah tempatnya tinggal.
*
 Untunglah masih ada baju seragam santri yang bisa kuberikan pada si Ainun.
" Sekedap nggeh Yu Sri, monggo ningali kulo ten jeding, muru'i  Ainun wudhu. Sebentar ya Yu Sri. Mari ikut saya ke kamar mandi, melihat saya mengajar Ainun wudhu." Ajakku pada Ponisri.
Air kran kuputar, pilih warna merah tengah agar menghangat. Tubuh mungil Ainun kegirangan, cipratan air membasah, menginginku memandikan. Ibunya menatap saja caraku mengguyur tubuh putrinya, menelusuri tiap jengkal badan dari ujung rambut hingga ujung kaki, sambil berkata-kata menatap mata Ponisri, bertutorial.Â
Usailah program pertama, mengajari wanita terpinggirkan itu cara mensucikan diri dari hadast kecil dan besar. Semoga dia bisa mempraktekkan di rumahnya.
Ainun masih kegirangan, dia bermain air, bermandi kehangatan. Menghangat di rasaku, badan dekil itu, kini bersih, wangi dalam rengkuhan gendongan handukku.
Aku ngrumati, merawat, layaknya boneka Barbie, memakaikannya pakaian kebesaran, untuk nanti sore berbaur dengan teman kecil barunya. Mengeja huruf, melantunkan ayat.
"Ainun kersane ten mriki, Ainun biar di sini sampai asar nanti, wong ya sebentar lagi. Njenengan kalau mau, monggo siram, silahkan mandi,  kita sholat duhur sareng, saya ada baju ganti, bisa dipakai sesudah mandi." Kutawarkan sedikit kesejukan padanya, menggenang air mata, hanya anggukan tanda terima.
Dua tamuku telah bersih, layaknya manusia  berharga. Tiba-tiba  rasa bahagia menyelimuti dada, menatap Ponisri usai mandi. Tubuh lusuhnya telah berganti penampilan, harum sabun mandi, baju bersih, rambut disisir rapi, membuatnya tampak segar, kecantikannya memancar. Aku yang  hidup sendirian di rumah peninggalan suamiku serasa memiliki teman.
" Monggo sholat duhur sareng kulo kaleh Ainun, Mari sholat bersama,  kita sholat di tempat anak-anak nanti mengaji ya?" Aku menawarkan ajakan sholat berjamaah padanya.